PALEMBANG, KRSUMSEL.com – Andi Leo (23), korban yang juga koordiantor aksi demonstrasi mengatakan, dia bersama 10 orang mahasiswa lainnya melaksanakan aksi lanjutan, dalam rangka meminta penuruan biaya (UKT) di Universitas PGRI Palembang.
Baca Juga : Dr Mulyadi : Sayangkan Adanya Keributan Ditengah Orasi yang Awalnya Damai
“Aksi tadi berjalan dengan lancar, namun ditengah jalan kami dihadang oleh oknum sukuriti. Jadi tadi teman saya yang bernama Rustam yang bukan mahasiswa PGRI dan juga tidak ikut dalam barisan tiba-tiba langsung diseret oknum sukurti di kampus tanpa ditanya dan sebagainya dia langsung dipukuli,” ujar Andi, Kamis (10/9/2020) saat ditemui di Polrestabes Palembang.
Lalu aksi demonstrasi penurunan uang kuliah tunggal (UKT) berakhir dengan aksi pemukulan terhadap dua orang mahasiswa Universitas PGRI oleh oknum sekuriti. Korban kemudian melaporkan hal tersebut ke Polrestabes Palembang.
“Bukannya damai, saya malah ikut dipukuli dan jadi korban pula, akibatnya kami mengalami sakit dibagian wajah,” kata Andi sambil menunjukkan memar di pipinya.
Sementara, salah seorang demonstran lainnya yakni Rustam mengaku, berkunjung ke kampus korban lantaran satu organisasi.
“Saya tidak menyangka kalau teman saya ini bakal menjadi korban penganiayaan,” jelasnya.
Saat ini, korban telah melakukan visum et referum di RS Muhammadiyah Palembang.
“Tadi kami telah melakukan visum, rencananya kami akan segera membuat laporan polisi kalau berkas kami telah siap,” tambah Rustam.
Sementara itu Kabag Humas PGRI Palembang Mulyadi saat dikonfirmasi mengatakan, kalau ia sudah mendapatkan informasi mengenai permasalan tersebut.
“Ya saya mendapatkan info kalau terjadi kesalah pahaman antara mahasiswa yang demo dengan sukuriti kampus, dan masalah ini sudah ditangani pihak kepolisian,”ungkapnya. (intens)