Harga Pinang di Aceh Barat Daya Naik 85 Persen, Tertinggi dalam Tiga Tahun

oleh

Banda Aceh, KRsumsel.com – Harga pinang kering di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mengalami kenaikan hingga 85 persen dari harga sebelumnya Rp7 ribu per kilogram menjadi Rp13 ribu per kilogram.

“Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tiga tahun terakhir, di mana harga sempat terpuruk di bawah Rp7 ribu per kilogram,”kata Khaidir pengusaha pengepul biji pinang kering di Blangpidie Abdya, Jum’at (11/4).

Kenaikan harga ini kata dia, mulai terasa sejak awal bulan Ramadhan 1446 Hijriah, dan ini telah menjadi angin segar bagi masyarakat, terutama petani kecil di pedesaan.

Pemilik UD Bijasa ini menjelaskan, kenaikan harga biji pinang tersebut didorong oleh meningkatnya permintaan dari pasar di Medan, Sumatera Utara, serta berkurangnya pasokan dari petani.

“Sejak harga naik, petani mulai bergairah lagi. Namun, pasokan terbatas karena banyak pohon pinang yang ditebang akibat harga sebelumnya tidak menguntungkan,”ujarnya.

Khaidir mengatakan, tiga tahun terakhir, biji pinang yang dikirim dari Abdya ke Medan mencapai 40-50 ton per minggu. Rendahnya harga kala itu membuat banyak petani menebang pohon pinang dan mengalihfungsikan lahan mereka.

Kini, dengan harga yang terus naik, petani kembali optimis untuk menanam dan mengelola lahan mereka. Di Medan sendiri, harga biji pinang bahkan lebih tinggi, mencapai Rp15 ribu per kilogram.

Baca juga: Pencuri Sepeda Motor dengan Modus COD di Depok Diringkus

Hal ini memungkinkan bagi kami selaku agen pengepul di Abdya menaikkan harga beli yang tinggi. Tren kenaikan harga pinang ini membawa harapan baru bagi sektor pertanian lokal.

“Ini menjadi kabar baik bagi petani dan pelaku usaha. Kami kembali optimis untuk menjadikan sektor ini andalan ekonomi,”demikian Khaidir menjelaskan.

Buah pinang secara tradisional digunakan untuk kesehatan mulut dan gigi dengan cara dikunyah bersama daun sirih, gambir, dan cengkeh.

Berdasarkan data Kementerian Perdagangan yang dirilis portal indonesia.go.id pada 2024 Indonesia merupakan eksportir pinang nomor satu dunia dan memasok 35 persen kebutuhan pinang global. Pasar pinang terbesar ada di India, Arab Saudi, Bangladesh, dan Vietnam.

Permintaan pasar global untuk komoditas pinang dinilai sangat menjanjikan. Permintaan impor dunia 2023 mencapai nilai sebesar 358,7 juta dolar AS. Tren impor pinang lima tahunan dunia (2019 sampai 2023) juga tumbuh positif sebesar 39 persen.

Negara-negara dengan permintaan pinang terbesar antara lain, India (147,3 juta dolar AS), Iran (55,69 juta dolar AS), Bangladesh (35,30 juta dolar AS), Uni Emirat Arab (34,42 juta dolar AS), dan Vietnam (26,5 juta dolar AS).

Biji pinang kering diminati karena sebagai bahan baku industri dan farmasi. Di bidang industri, pinang digunakan sebagai campuran kosmetik, permen, serta zat pewarna alami pada kain dan kapas. Pinang mengandung zat-zat antioksidan sehingga banyak digunakan di bidang farmasi.

Pemakaiannya sebagai campuran pembuat obat-obatan, seperti obat disentri, obat cacing, obat kumur, dan lan-lain.(net)