Bengkulu, KRsumsel.com – Kepolisian Resort Kota (Polresta) Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bengkulu untuk waspada terhadap peredaran uang palsu menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah khususnya pada penukaran uang kecil yang dilakukan oleh sejumlah oknum tertentu.
“Untuk antisipasi uang palsu jelang Idul Fitri 1446 Hijriah masyarakat di Kota Bengkulu harus lebih waspada dan ingat 3D yaitu di lihat, diraba dan diterawang,”kata Kapolresta Bengkulu Kombes Pol Sudarno di Kota Bengkulu, Minggu (30/3).
Untuk itu, masyarakat diminta agar lebih waspada saat melakukan penukaran uang kecil khususnya yang dilakukan oleh oknum di sejumlah jalan di Kota Bengkulu. Sebab, jasa tukar uang yang dilakukan oleh oknum tertentu tidak ada jaminan apakah uang tersebut palsu atau asli.
Oleh karena itu, Sudarno mengimbau bagi masyarakat yang ingin melakukan penukaran uang dapat dilakukan di perbankan yang ada di Kota Bengkulu.
“Jadi masyarakat harus lebih waspada dan ketika menerima uang dari manapun harus diperiksa terlebih dahulu bahwa uang tersebut asli,”terang dia.
Baca juga; Ratusan Kapal Penangkap Ikan di Aceh Timur Tidak Beroperasi
Selain itu, para pedagang juga dapat lebih berhati-hati dengan memeriksa uang yang diterima tersebut agar tidak tertipu oleh oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi saat ini.
Lanjut Sudarno, jika masyarakat menerima atau mengetahui informasi terkait uang palsu dapat segera melaporkan hak tersebut ke pihak kepolisian agar dapat ditindaklanjuti.
Sementara itu, Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menukarkan uang di tempat resmi guna menghindari risiko tambahan biaya dan keamanan
Hal tersebut dilakukan, sebab menjelang Idul Fitri permintaan uang pecahan kecil mengalami peningkatan yang cukup signifikan sehingga marketplace dan penukaran uang tidak resmi menjadi alternatif yang memiliki resiko cukup besar.
“Keberadaan jasa penukaran uang di marketplace dinilai memiliki risiko, selain adanya biaya tambahan/,keaslian dan keamanan uang yang ditukarkan juga belum terjamin,”terang Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Bengkulu Dhita Aditya Nugraha.(Net)