Puncak Arus Mudik di Nagreg Bandung Sudah Terlewati di H-2 Lebaran

oleh

Bandung, KRsumsel.com -Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bandung Jawa Barat menyebutkan puncak arus mudik Lebaran 2025 di Jalur Nagreg dari arah Kabupaten Bandung ke arah Kabupaten Garut dan Tasikmalaya sudah terlewati di H-2 Lebaran kemarin.

Koordinator Humas Pos Pengamanan Lebaran Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung Eric Alam Prabowo di Kabupaten Bandung, Minggu (30/3) mengatakan, arus lalu lintas pada Sabtu atau H-2 Lebaran lebih banyak dibandingkan hari Jumat (28/3) atau H-3 Lebaran 2025.

“Volume kendaraan di Jalur Nagreg mengalami puncak arus mudik yang terjadi di H-2 kemarin, dengan 142.620 kendaraan yang melintas ke Nagreg,”kata Eric.

Baca juga: Hari Ini, Jamaah Majelis Tarbiyah di Garut Berlebaran

Eric juga menjelaskan, untuk jumlah kendaraan yang melintasi Jalur Nagreg meningkat sebesar sekitar empat persen pada H-2 Lebaran 2025 dibandingkan dengan hari sebelumnya.

“Dibandingkan dengan H-3, terjadi kenaikan sebesar sekitar empat persen. Karena pada H-3 ada sebanyak 136.370 kendaraan dan H-2 naik menjadi 142.620 kendaraan,”katanya.

Meski telah mencapai puncak kata dia, arus kendaraan yang melintas di Jalur Nagreg tetap tinggi pada H-1 Lebaran, karena tercatat hingga pukul 08.00 WIB kendaraan yang melintas mencapai 38.168.

Apabila kepadatan meningkat, Dishub bersama kepolisian akan melakukan rekayasa lalu lintas, termasuk sistem buka-tutup jalur atau pengalihan arus ke Garut dan Tasikmalaya.

“Keputusan rekayasa lalu lintas ada di ranah kepolisian, tetapi kami siap mendukung dengan berbagai fasilitas lalu lintas,”kata Eric.

Menurut dia, kendaraan yang mengarah ke Jalur Nagreg didominasi oleh pemudik motor yang mencapai 58 persen, yakni 169.892 unit motor semenjak H-7 Lebaran.

“Dominasinya masih tetap dengan sepeda motor. Angkanya cukup sangat besar 58 persen untuk dominasi sepeda motor,”katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan, untuk pemudik kendaraan roda empat menurun di jalur Nagreg, yang disebabkan oleh kecenderungan pemudik yang lebih memilih menggunakan Tol Cipali maupun Cisumdawu sebagai alternatif utama.

“Mungkin masyarakat lebih memilih lewat Tol Cipali. Karena memang ada one way, ada juga pengurangan tarif tol, ada juga Tol Cisumdawu dan Cipali,”kata Eric.(net)