Batam, KRsumsel.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) tengah mengupayakan Pulau Pemping mendapatkan suplai listrik selama 24 jam penuh mengingat peran strategisnya sebagai lokasi stasiun gas yang selanjutnya disalurkan ke Singapura.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri Muhammad Darwin menjelaskan, upaya tersebut terus dikoordinasikan dengan PT PLN (Persero).
“Sejak 2015, listrik di sana disuplai dari pembangkit berbahan bakar gas yang dioperasikan oleh PLN dan terbatas hanya 14 jam per hari. Sekarang kami sedang dorong agar bisa menyala 24 jam,”ujarnya saat dihubungi di Batam, Minggu (23/3).
Salah satu solusi yang tengah dikaji adalah menambah mesin pembangkit. Namun, ada kendala regulasi karena PLN tidak lagi diperbolehkan membeli mesin baru dan harus beralih ke energi baru dan terbarukan (EBT).
Baca juga: Penukaran Uang Kecil Idul Fitri BI Aceh Terealisasi 9 Ribu Paket
“Meski ada keterbatasan, kami terus berkoordinasi untuk mencari solusi terbaik agar Pemping bisa mendapatkan listrik penuh selama 24 jam,”tambah Darwin.
Selain itu, Pemprov Kepri juga merencanakan koneksi listrik antara Pulau Pemping dan Pulau Labun melalui kabel bawah laut yang akan dipasang oleh PLN agar kedua pulau mendapatkan suplai listrik yang lebih andal.
“Di 2025 ini kami memiliki beberapa proyek listrik yakni di 10 lokasi. Seperti dua sambungan kabel melalui tower maupun kabel bawah laut di Kabupaten Karimun yaitu di Pulau Ngal dan Propos,” katanya.
Selain itu, Pemprov Kepri juga merencanakan pengadaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di delapan lokasi yang tersebar di Batam, Lingga, Karimun, dan Bintan.
“Ada juga penyambungan listrik bawah laut dari Batam Kecamatan Belakangpadang ke Pulau Manis dan Lengkang,”tambah Darwin.
Dengan langkah ini, Pemprov Kepri berharap akses listrik yang lebih merata dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di wilayah kepulauan.(net)