Jakarta, KRsumsel.com – Pengusaha truk yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) berunjukrasa di depan Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta Utara mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan pelabuhan terbesar di Indonesia tersebut.
“Kemacetan dimulai dari Gang Sate, Tanah Merdeka, Cilincing, hingga Pos 9 Pelabuhan Tanjung Priok ke arah Lampu Merah Mambo, Koja,”kata pengendara motor Syamsudin di Jakarta, Kamis (20/3).
Ia mengatakan, biasanya lalu lintas sepanjang Jalan Raya Cilincing sekitar pukul 10.30 WIB lancar tapi karena ada aksi unjuk rasa sehingga terjadi kemacetan. Truk trailer berjejer di jalanan tersebut.
“Hari biasa hanya membutuhkan waktu lima menit dengan sepeda motor dari Tanah Merdeka hingga Lampu Merah Mambo yang jaraknya kurang lebih lima kilometer,”katanya.
Baca juga: Jelang Mudik Lebaran, Unit Pidsus Polres Muba Cek SPBU
Namun, karena ada demo sopir truk dirinya harus menghabiskan waktu lebih lama di jalan. “Biasanya lancar bisa lima menit, kalau tadi sampai 30 menit,”kata dia.
Kondisi Jalan Raya Cilincing saat ini dipadati kendaraan besar seperti truk trailer. Bahkan, tak ada celah untuk para pengendara sepeda motor. “Padat kontainer, jadi enggak ada celah untuk masuk roda dua,”katanya.
Sebelumnya Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menolak pembatasan operasional Lebaran 2025 selama 16 hari mulai dari 24 Maret hingga 8 April 2025.
Mereka berencana menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok pada 20-21 Maret 2025 agar pemerintah mengkaji ulang masa pembatasan operasional ini dinilai terlalu lama dan berdampak pada ekonomi di kawasan pelabuhan serta pelaku angkutan.
Sebelumnya, Ketua Umum Aptrindo Gemilang Tarigan mengatakan, masa libur Idul Fitri tahun ini sangat panjang dan sangat berdampak bagi pengusaha truk, pengusaha kontainer, sopir, kernet hingga buruh pelabuhan.
Menurut dia, pada tahun 2024 masa libur Lebaran hanya 10 hari, yakni lima hari sebelum lebaran dan lima hari setelah Lebaran.
Sedangkan jumlah orang mudik di tahun ini diprediksi turun 24,6 persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. “Harusnya libur tahun ini lebih sedikit dibanding tahun lalu,”kata dia.(net)