Jakarta, KRsumsel.com – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur telah melakukan pemeriksaan terhadap 375 sampel takjil di sejumlah lokasi penjualan sejak 1-11 Maret 2025.
“Sejauh ini kami sudah melakukan pemeriksaan di beberapa lokasi pusat takjil yang ada di luar pasar dan banyak lokasi lain di pinggir jalan dengan total sampel 375 sejak 1-11 Maret 2025,”kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur Herwin Meifendy, Kamis (13/3).
Baca juga: Keinginan Paula Verhoeven dan Baim Wong demi Anak
Kegiatan pengawasan takjil ini kata dia saat dihubungi di Jakarta, Kamis (13/3) rutin dilakukan setiap bulan Ramadhan dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman pada konsumen yang ingin menikmati takjil di wilayah Jakarta Timur.
Herwin menyebutkan, dari hasil uji yang dilakukan terdapat empat sampel yang diduga mengandung formalin. Sampel tersebut kembali dilakukan pengujian di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi DKI Jakarta.
“Kami mendapati takjil berupa tahu, mi kuning, risol dan martabak yang positif formalin. Sampel ini sedang dilakukan uji konfirmasi ke Labkesda,”ujar Herwin.
Pemeriksaan takjil ini sudah dilakukan di Kelurahan Jatinegara Kaum, Jatinegara, Kayu Putih, Pulogebang, Cakung Barat dan Kebon Pala. Pengecekan takjil ini akan terus dilakukan di wilayah kelurahan lain hingga akhir Ramadhan.
“Kami juga terus mengedukasi pedagang untuk ikut memastikan makanan atau minuman yang dijual tidak mengandung formalin, boraks, metanil yellow dan rhodamin B,”katanya.
Herwin berharap, melalui pengawasan takjil dan edukasi yang dilakukan, masyarakat akan terbebas dari makanan dan minuman yang dapat membahayakan kesehatan.
Herwin juga meminta para pelaku usaha untuk berkomitmen menjual dagangannya yang aman dikonsumsi masyarakat. Masyarakat juga harus bisa mengetahui ciri-ciri produk yang mengandung zat kimia berbahaya.
“Sangat penting bagi kita untuk memastikan pangan aman konsumsi dan sehat,”tegas Herwin.(net)