Belum Ada Kepastian Subsidi Tiket Pesawat Padang-Mentawai

oleh

Padang, KRsumsel.com – Dinas Perhubungan Sumatera Barat menyampaikan belum ada kepastian perihal subsidi tiket pesawat dari dan tujuan Bandara Internasional Minangkabau (BIM)-Bandara Udara Mentawai (BUM) yang dijadwalkan terbang perdana pada 28 Maret 2025.

“Untuk subsidi atau tidak, kemarin itu Pak Rusdi Kirana (pendiri Lion Air) menyampaikan akan berbicara dulu dengan Kementerian Perhubungan. Tapi sepertinya ini belum disubsidi,”kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumbar Dedy Diantolani di Padang, Selasa (11/3).

Wacana adanya subsidi itu karena Mentawai termasuk katagori pulau terluar. Harga tiket yang dipatok maskapai dari BIM menuju Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni Rp677.000.

Baca juga: Gubernur Harap Investor Percepat Pembangunan Pabrik Rokok di Aceh

Angka itu dinilai masih ideal untuk penerbangan jarak pendek. Jika dibandingkan dengan tarif kapal laut cepat (Mentawai Fast) berada di kisaran Rp280 ribu hingga Rp400 ribu, maka harga itu dinilai masih terjangkau.

“Menurut saya dengan harga segitu pas lah ke Mentawai. Tarif ini juga untuk mempertimbangkan tarif tiket kapal laut ke Mentawai sehingga semua armada laut maupun udara bisa dinikmati masyarakat,”ujar dia.

Pembukaan rute baru BIM-BUM tersebut merupakan upaya dan kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan anggota DPR RI asal Ranah Minangkabau Andre Rosiade yang terus meyakinkan Lion Air untuk bersedia membuka penerbangan rute pendek.

Sejak BUM diresmikan Presiden pada 25 Oktober 2025, bandara di pulau terluar Indonesia tersebut hingga kini masih didarati pesawat Susi Air..Padahal, bandara ini memiliki landasan pacu 1.500 x 30 meter sehingga dapat dilandasi pesawat yang lebih besar, yaitu ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 orang.

Selain untuk menggantikan bandara sebelumnya, keberadaan BUM juga sangat potensial, mengingat Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah satu destinasi pariwisata internasional..Setiap tahunnya turis asing dari berbagai negara datang ke Bumi Sikerei untuk berselancar.

Tidak hanya untuk berburu ombak terbaik wisatawan juga sengaja datang ke Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk menikmati alam yang masih asri, membuat tato langsung dari penduduk asli hingga menyaksikan beragam kebudayaan asli yang hingga kini masih terjaga.(net)