Medan, KRsumsel.com – Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution menegaskan segera memprogramkan pembangunan kembali jembatan yang ambruk akibat diterjang air sungai yang meluap di Kabupaten Nias Barat.
Ia menyampaikan hal tersebut usai meninjau jembatan yang ambruk itu di Desa Tuwuna Kecamatan Mandrehe Kabupaten Nias Barat.
“Jadi pertama melihat dulu untuk memastikan pembangunan yang akan kita lakukan, insyaallah kita bangun tahun ini,”ujar Bobby Nasution di Nias Barat, Senin (10/3).
Mantan Wali Kota Medan itu menyebut kepastian pembangunan jembatan tersebut setelah Dinas PUPR Sumut memaparkan anggaran yang dibutuhkan melalui rapat koordinasi dengan Bupati Nias Barat.
Baca juga: Gubernur Riau Upayakan Penyelesaian Bangunan RSUD Rokan Hulu Mangkrak
Bobby mengatakan, pembangunan bakal dimulai dalam waktu dekat dan akan berlangsung dalam sembilan hingga 10 bulan. “Dalam beberapa bulan ini rencana pembangunan akan dimulai, tapi memang memakan waktu yang agak lama, perkiraan 9-10 bulan,”kata dia.
Kendati demikian, dia menyebut dalam rapat tersebut juga membahas jalan alternatif sebelum dilakukan pengerjaan.
Bobby mengatakan, pihaknya akan mengecek masukan terlebih dahulu sebelum menentukan jalan alternatif tersebut.
“Makanya tadi kita diskusi tentang alternatif masyarakat untuk melalui jalan yang lain, tadi sudah ada beberapa alternatif, mana nanti opsi yang paling tepat akan kita ambil,”sebut dia.
Menantu Presiden RI ke-7 ini mengatakan pembangunan jembatan tersebut diperkirakan bakal menghabiskan anggaran sekitar Rp40 miliar.
Selain jembatan lanjut dia, Pemprov Sumut juga bakal memperbaiki jalan dari Simpang Miga sampai Sirombu yang melewati jembatan itu.
“Untuk jembatan sendiri kurang lebih Rp40 miliar, untuk jalan dari Simpang Miga sampai Sirombu kurang lebih 60 kilometer kurang lebih Rp350 miliar,”jelas dia.
Bupati Nias Barat Ellyunus Waruwu mengatakan, jembatan yang ambruk empat hari lalu itu merupakan akses utama masyarakat dalam melakukan mobilitas.
“Jembatan itu merupakan akses utama menuju Nias Barat dan sangat penting bagi mobilitas masyarakat serta distribusi barang dan jasa. Putusnya jembatan ini menyebabkan gangguan signifikan, terutama dalam pengangkutan bahan kebutuhan pokok, akses pendidikan, serta pelayanan kesehatan,”ujarnya.
Meski tidak ada korban jiwa, dia mengatakan sebanyak 97 dari 105 desa di wilayah yang dipimpinnya terdampak akibat peristiwa itu.(net)