Pemkab Kotim Sediakan Lahan 4 Hektar untuk Dirikan Pabrik Olah Limbah Medis

oleh

Kotawaringin Timur, KRsumsel.com – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Kalimantan Tengah menyiapkan lahan seluas empat hektare lebih untuk pembangunan pabrik pengolahan limbah medis yang berlokasi di Desa Bagendang Hilir Kecamatan Mentaya Hilir Utara.

“Alhamdulillah, kami sudah menemukan lahan baru untuk pembangunan pabrik limbah medis, karena lahan yang kami siapkan sebelumnya terkendala status kawasan. Lokasi yang baru ini berada di kawasan industri di Bagendang,”kata Bupati Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Sabtu (8/3).

Sebelumnya, Pemkab Kotawaringin Timur telah menyiapkan lahan sekitar 3 hektare di area Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampit Jalan Jenderal Sudirman Km 14, namun lokasi itu tidak disetujui kementerian terkait lantaran dinilai tidak sesuai peruntukan.

Pabrik limbah medis yang akan dibangun Pemkab Kotawaringin Timur bersama pihak ketiga dikategorikan sebagai kegiatan industri, sehingga lahan yang digunakan pun harus berstatus lahan industri.

Baca juga: Gunung Marapi Erupsi Letuskan Abu Vulkanik Setinggi 1.200 Meter

“Sebelumnya kami sudah menyiapkan lahan di TPA, tapi karena pabrik ini masuk kategori industri, maka status kawasannya juga harus kawasan industri. Sehingga kita butuh waktu untuk mencari lahan lain,”ujarnya.

Kendati demikian, kini kendala tersebut telah teratasi karena pemerintah daerah sudah menemukan lahan baru untuk pembangunan pabrik limbah medis yang sesuai. Lokasi itu berada di Desa Bagendang Hilir yang merupakan kawasan industri.

Dengan terpenuhinya syarat tata ruang tersebut, Halikinnor optimistis proyek pembangunan pabrik limbah medis bisa berjalan lancar. Di samping itu, pihaknya juga telah menemukan investor baru, yakni Nusa Suriamas Group SDN BHD asal Kuala Lumpur, Malaysia.

Setelah, kontrak sebelumnya dengan PT Bumi Resik Nusantara Raya tidak bisa dilanjutkan karena terkendala perizinan..Halikinnor setuju bekerja sama dengan Nusa Suriamas Group SDN BHD karena menilai perusahaan tersebut memiliki kemauan dan potensi untuk mewujudkan pembangunan pabrik limbah medis.

“Makanya, kita langsung MoU dan mereka juga menjanjikan dalam satu tahun pembangunan itu sudah selesai, jadi harapan kami awal 2026 mendatang pabrik tersebut sudah bisa kita resmikan,” ucapnya.

Tak sampai di situ, Halikinnor juga bercita-cita untuk mengembangkan pabrik pengelolaan limbah ini agar juga bisa menangani sampah rumah tangga yang menjadi momok di daerah itu selama ini.

Apalagi dari paparan investor lahan yang dibutuhkan untuk pabrik limbah medis hanya sekitar 4.000 m2, sedangkan lahan yang disediakan 4 hektare lebih, sehingga memungkinkan untuk pengembangan lebih lanjut.(net)