Istanbul, KRsumsel.com – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen berjanji, Uni Eropa akan mencari dukungan langsung bagi produsen baterai kendaraan listrik Eropa untuk membuat rantai pasokan lebih kuat dan tangguh, khususnya dalam hal baterai.
“Kami membutuhkan rantai pasokan Eropa agar lebih kuat dan tangguh, khususnya dalam hal baterai, dan kami menghadapi tantangan karena, sementara produksi kami sendiri meningkat, kami melihat bahwa baterai impor lebih murah,”kata von der Leyen, Selasa (4/3).
Dia menyampaikan hal tersebut pada konferensi pers setelah pertemuan tentang masa depan industri otomotif Eropa di Brussels.
“Kami tidak dapat membiarkan baterai kendaraan listrik menjadi lebih mahal, tetapi kami juga tidak ingin menciptakan ketergantungan baru,”katanya.
“Jadi, kami akan mencari dukungan langsung bagi produsen baterai kami, serta secara bertahap memperkenalkan persyaratan konten Eropa untuk sel dan komponen baterai. Kami juga akan terus memangkas birokrasi dan menyederhanakan peraturan,”tambahnya.
Baca juga: Polres OKU Timur Tangkap Pelaku Pembunuhan di Desa Minanga Tengah
Menyatakan bahwa Eropa membutuhkan terobosan besar dalam perangkat lunak dan perangkat keras untuk mengemudi secara otonom, presiden Komisi Eropa itu menjelaskan bahwa ada persaingan global di bidang tersebut dan mereka perlu bergerak cepat.
Von der Leyen mengatakan, mereka akan membentuk “aliansi industri” di mana berbagai perusahaan akan menyatukan sumber daya mereka untuk mengemudi secara otonom dan memberikan dukungan.
“Kami juga akan membantu meluncurkan uji coba berskala besar untuk mengemudi secara otonom karena tujuannya sangat sederhana: kami harus menghadirkan kendaraan otonom di jalan-jalan Eropa dengan lebih cepat,”katanya.
Menjelaskan , transisi menuju mobilitas bersih juga dibahas dalam pertemuan tersebut, dia berkata, “Sektor otomotif memiliki tuntutan yang jelas untuk lebih banyak fleksibilitas pada target karbon,”
Von der Leyen menyatakan, hal itu perlu diseimbangkan dan bahwa pendatang pertama di bidang tersebut memerlukan prediktabilitas, yang berarti mematuhi target yang disepakati.
Mengingatkan, ada hukuman dalam karbon, terutama yang terkait dengan target 2025 dan ketidakpatuhan, von der Leyen mengatakan, untuk mengatasi hal ini secara seimbang, bulan ini saya akan mengusulkan amandemen yang berfokus pada Peraturan Standar CO2.
“Alih-alih penyesuaian tahunan, perusahaan akan diberi waktu tiga tahun untuk memenuhi target. Selama targetnya tetap sama dan mereka harus memenuhi target tersebut, ini berarti lebih banyak keleluasaan bagi industri,”kata von der Leyen.(net)