Mataram, KRsumsel.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan, peluang curah hujan mulai berkurang di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada awal Ramadhan 1446 Hijriah/2025.
“Peluang curah hujan berkurang, warga diharapkan tetap waspada potensi bencana hidrometeorologi di NTB,”kata Prakirawan BMKG NTB Angga Permana melalui keterangan tertulisnya di Mataram, Minggu (2/3).
Hasil monitoring Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) dan ENSO (El Niño–Southern Oscillation) pada dasarian terakhir menunjukkan Indeks IOD berada pada kategori Netral dengan indeks IOD 0.22, IOD diprediksi akan berada pada fase Netral hingga pertengahan tahun 2025.
Sementara itu, anomali SST di Nino3.4 berada pada indeks -0.30, ENSO dalam kondisi Netral diprediksi berlangsung pada periode Maret-April-Mei 2025 hingga Agustus-September-Oktober 2025.
Baca juga: Satgas TMMD dan Warga Magelang Tetap Mengecor Jalan di Bulan Puasa
Pada Dasarian III Februari 2025 angin baratan masih persiste kata dia, belokan angin terlihat di sekitar wilayah ekuator. “Angin baratan diprediksi konsisten di wilayah Indonesia dan diprediksi melemah mulai Maret 2025. Saat ini MJO (Madden Julian Oscillation) dalam kondisi tidak aktif, katanya.
Pada dasarian I Maret 2025 (1-10 Maret) terdapat peluang curah hujan 50 milimeter/dasarian di Pulau Lombok bagian utara, tengah, hingga timur, Sumbawa Barat, Sumbawa bagian utara serta Bima dan Dompu bagian utara dengan probabilitas 30 – 80 persen.
“Terdapat pula peluang curah hujan >100 milimeter/dasarian yang terjadi di hampir di seluruh Pulau Lombok dan pula Sumbawa dengan probabilitas 10 hingga 30 persen,” katanya.
Saat ini beberapa wilayah NTB masih dalam periode puncak musim hujan. Masih adanya potensi hujan yang cukup signifikan pada 10 hari mendatang, masyarakat diimbau agar berhati–hati ketika di luar rumah, serta diharapkan tidak membuang sampah pada saluran air dan membersihkan drainase untuk mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan terjadi.
“Masyarakat juga perlu mewaspadai adanya potensi terjadi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba–tiba, khususnya pada periode peralihan musim seperti sekarang ini,”katanya.(net)