BKSDA Siagakan Dua Perangkap Harimau di Mukomuko

oleh

Mukomuko, KRsumsel.com – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu menyiagakan dua unit “Box Trap” atau kerangkeng perangkap harimau untuk antisipasi apabila adanya interaksi negatif satwa liar dilindungi di wilayah Desa Semambang Makmur Kabupaten Mukomuko.

“Dua unit Box Trap di siagakan di Desa Semambang Makmur, belum diaktifkan, menunggu analisa pergerakan dan konsentrasi harimau sumatera di luar kawasan hutan atau adanya interaksi negatif,”kata Kepala BKSDA Resor Mukomuko Damin dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis (20/2).

Dia mengatakan, langkah tersebut diambil berdasarkan hasil kesepakatan dalam musyawarah bersama Koramil Ipuh, Babinsa, Polsek Mukomuko Selatan, Babinkhantibmas, PHS BBTNKS Resor Bengkulu Utara Mukomuko, Kepala Desa dan Pemerintahan Desa Semambang Makmur dan Kadus Pemerintahan Desa Lubuk Talang.

Baca juga: Enam Kepala Daerah Terpilih Wakili Agama dalam Pelantikan di Istana

BKSDA Bengkulu mulai hari Rabu (19/2) menangani interaksi negatif harimau sumatra yang dilaporkan muncul di lahan perkebunan kepala sawit dekat permukiman penduduk Desa Semambang Makmur, Kabupaten Mukomuko.

Selain menyiagakan dua perangkap kata dia, semua pihak terkait juga sepakat tidak melakukan pengusiran mengingat temuan jejak tapak, dan Desa Semambang Makmur dikelilingi oleh desa lain, lalu Desa Semambang Makmur tidak berbatas dengan kawasan hutan guna meminimalisir jenis timbul konflik lain.

Dalam musyawarah itu juga, ia mengimbau kepada warga agar memberi ruang bagi satwa liar harimau sumatera kembali ke kawasan hutan dengan cara tidak memblokir atau blokade jalur.

Dia juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan waspada dalam beraktivitas, tidak sendirian ke kebun atau ladang, dan berpergian di sekitar temuan jejak tapak serta diusahakan mulai beraktivitas dari jam 8.00 WIB hingga 16.00 WIB.

Ia memperkirakan, jarak dari temuan jejak tapak harimau ke kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Air Ipuh I sekitar 6,8 kilometer (km) melewati perkebunan dan perumahan barak PT DDP Lubuk Talang, dan Pemukiman UPT Lapindo Lubuk Talang.

Lalu, jarak ke Hutan Produksi (HP) Air Rami sekitar 8,7 km melewati Perkebunan PT Daria Darma Pratama dan PT Alano, perusahaan perkebunan kelapa sawit di Satuan Pemukiman (SP) VIII Desa Gajah Makmur, Kecamatan Malin Deman.

Dia mengatakan, harimau yang muncul di kebun kelapa sawit warga di wilayah ini diduga harimau yang pernah dividiokan warga memangsa ternak Sapi di Desa Gajah Makmur dan UPT Lubuk Talang tahun sebelumnya.(net)