Pemerintah Negara UEA Dukung Pengelolaan Sampah di Banyuwangi 

oleh

Banyuwangi, KRsumsel.com Pengelolaan sampah sirkular di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur terus mendapatkan dukungan dari berbagai pihak termasuk dunia internasional dan saat ini penanganan sampah ramah lingkungan juga didukung oleh pemerintah negara Uni Emirat Arab (UEA).

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Senin (17/2) mengemukakan, sebelumnya telah dilakukan penandatanganan Perjanjian Pendanaan Proyek Pengelolaan Sampah antara Clean Rivers dan Project STOP (program penanganan sampah di Banyuwangi) saat pelaksanaan World Governments Summit 2025 di Dubai UEA yang disaksikan langsung Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada 12 Februari lalu.

“Kami akan terus mendukung pelaksanaan Project STOP di Banyuwangi dan optimistis pengelolaan sampah di Banyuwangi akan terus bergerak maju dengan kemitraan bersama Clean Rivers,”ujarnya.

Ipuk menjelaskan, penandatanganan perjanjian antara Clean Rivers dan Project STOP merupakan bagian dari nota kesepahaman (MoU) antara Kementerian Perubahan Iklim dan Lingkungan Uni Emirat Arab (UEA) dan Pemerintah Indonesia pada 2024.

Baca juga: Hilang Kendali, Pengemudi Mobil Pickup Tewas Tabrak Fuso

Dukungan Clean Rivers lanjut dia, merupakan bagian dari komitmen Uni Emirat Arab sebesar 20 juta dolar AS untuk proyek pengelolaan dan pembersihan sampah di Indonesia, salah satunya di Banyuwangi yang semakin memperkuat kerja sama internasional dalam bidang keberlanjutan lingkungan.

“Dengan dukungan Clean Rivers dan UEA, perluasan program ini akan semakin memperkuat infrastruktur pengelolaan sampah serta memastikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi warga Banyuwangi,”kata Bupati Ipuk.

Menurut dia, Project STOP melalui Banyuwangi Hijau selama ini telah berkontribusi dalam menyediakan layanan pengelolaan sampah yang aman dan berkelanjutan bagi warga. Project STOP yang dijalankan bersamaan dengan organisasi nirlaba PT Systemiq Lestari Indonesia ini telah berjalan di Banyuwangi sejak tahun 2018.

“Kami mendapatkan banyak sekali manfaat baik berupa bantuan fisik maupun pendampingan mulai dari pendirian TPS3R di sejumlah lokasi hingga program edukasi bagi masyarakat,”kata Bupati Ipuk.

Ia menambahkan, Project STOP di Banyuwangi yang telah berjalan antara lain pembangunan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) di kawasan Muncar dan Balak Songgon.

TPS3R tersebut melayani ratusan ribu rumah tangga di desa-desa sekaligus mengedukasi tentang pengolahan sampah yang baik.(net)