Kakak Beradik Tenggelam di Sungai Mentaya Kotim Ditemukan Telah Meninggal 

oleh

Sampit, KRsumsel.com – Jenazah dua bocah laki-laki kakak beradik yang tenggelam di Sungai Mentaya Kelurahan Kuala Kuayan Kecamatan Mentaya Hulu Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah pada Rabu (12/2) lalu telah ditemukan tidak jauh dari lokasi.

“Alhamdulillah kedua-duanya sudah ditemukan. Jenazah langsung dimakamkan,”kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam di Sampit, Sabtu (15/2).

Kedua korban dinyatakan hilang tenggelam saat mandi di Sungai Mentaya bersama rekan-rekan mereka pada Rabu (12/2) sekitar pukul 15.30 WIB. Saat itu kondisi sungai sedang surut dengan arus tidak terlalu deras.

Awalnya sang adik yang berusia 9 tahun hanyut saat berenang ke tengah sungai. Melihat adiknya hanyut, sang kakak yang berusia 12 tahun, bergegas mencoba membantunya.

Baca juga: Tiga Kapal di Perairan Teluk Kayangan Lombok Timur Terbakar

Nahas terjadi, kedua kakak beradik ini malah terbawa arus hingga akhirnya sama-sama tenggelam. Rekan-rekan korban juga tidak sempat membantu. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu kepada warga setempat.

Pencarian dilakukan oleh warga dengan menyusui sungai di lokasi kejadian. Pencarian kemudian diperkuat oleh personel dari Pos SAR Sampit, BPBD Kotawaringin Timur, TNI, Polri dan lainnya.

Hasil pencarian, korban pertama adalah sang adik yang jenazahnya ditemukan. Jenazah ditemukan pada Kamis (13/2) sekitar pukul 15.00 WIB dengan posisi sekitar 100 meter dari tempat kejadian awal.

Pencarian dilanjutkan hingga jenazah kedua yakni sang kakak ditemukan pada Jumat (14/2) sekitar 22.50 WIB tadi malam dengan lokasi sekitar 800 meter dari tempat kejadian.

Kesedihan meliputi keluarga dan warga setempat. Jenazah kakak beradik tersebut masing-masing telah dimakamkan beberapa saat setelah ditemukan.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat beraktivitas di sungai. Terlebih yang memiliki anak, mohon pengawasannya ditingkatkan untuk mencegah hal yang tidak diinginkan,”demikian Multazam mengatakan.(net)