Gelombang Tinggi Masih Berpotensi di Laut Selatan Jateng

oleh

Cilacap, KRsumsel.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan tinggi gelombang 2,5-4 meter yang masuk kategori gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di laut selatan Jawa Tengah (Jateng) khususnya wilayah Samudra Hindia selatan Jateng dalam beberapa hari ke depan.

“Potensi terjadinya gelombang tinggi tersebut masih dipengaruhi oleh siklon tropis Taliah yang posisinya saat ini berada Samudra Hindia barat daya Banten. Siklon tropis ini memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang,”kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo di Cilacap, Sabtu (8/2).

Kendati demikian dia mengatakan, peningkatan tinggi gelombang di wilayah Samudra Hindia selatan Jateng saat sekarang tidak setinggi ketika siklon tropis tersebut berada di Samudra Hindia selatan Cilacap beberapa hari lalu.

Saat itu kata dia, tinggi gelombang di Samudra Hindia selatan Jateng mencapai kisaran 4-6 meter yang masuk kategori gelombang sangat tinggi, namun saat sekarang hingga beberapa hari ke depan diperkirakan berkisar 2,5-meter.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Perampok Bersenjata di Desa Keban I

Di sisi lain lanjut dia, pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya-barat laut dengan kecepatan angin berkisar 8-30 knot. Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Lampung, Samudra Hindia selatan Jawa, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Flores, Laut Banda dan Laut Arafuru.

“Oleh karena itu, kami kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi di Samudra Hindia selatan Jateng yang berlaku pada tanggal 8-11 Februari 2024 karena tinggi gelombang berpotensi mencapai kisaran 2,5-4 meter. Peringatan dini ini akan segera diperbarui jika ada perkembangan lebih lanjut,”katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko kecepatan angin dan tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran karena berdasarkan analisis, kecepatan angin mencapai 15 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,25 meter berisiko terhadap perahu nelayan.

Selanjutnya, kecepatan angin mencapai 16 knot dan tinggi gelombang mencapai 1,5 meter berisiko terhadap tongkang, serta kecepatan angin mencapai 21 knot dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter berisiko terhadap kapal feri.

“Meskipun tinggi gelombang di wilayah perairan selatan Jateng diperkirakan masuk kategori sedang atau berkisar 1,25-2,5 meter, kami mengimbau wisatawan yang mengunjungi pantai selatan Jateng untuk tidak mandi atau bermain air terutama di wilayah yang terhubung langsung dengan laut lepas agar terhindar dari kejadian yang tidak kita inginkan,”kata Teguh.(net)