“Pada Januari 2025, kita sudah menemukan 109 sapi positif PMK ini dan ternak terjangkit penyakit ini berpotensi menularkan virus ini ke ternak lainnya,”katanya.
Ia menyatakan, dalam mengatasi penularan virus PMK ini, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kepulauan Babel mengintensifkan pemeriksaan kesehatan ternak ke kandang-kandang tenak, vaksinasi dan memperketat pemasukan ternak dari luar daerah.
“Kami bersama Balai Karantina Hewan memperketat pemasukan ternak dari luar daerah, untuk memastikan ternak dari Pulau Jawa dan Sumatera bebas dari berbagai penyakit yang membahayakan program pengembangan peternakan di daerah ini,”katanya.
Ia menambahkan, hingga saat ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat, Babel masih mengandalkan pasokan sapi potong dari luar daerah.
“Saat ini untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat, kita masih mengandalkan 90 persen sapi potong dari luar daerah sehingga potensi masuknya virus penyakit ke daerah ini cukup tinggi,”katanya.(net)