Grobogan, KRSUMSEL.com – Puluhan warga dari dua desa di Kabupaten Grobogan Jawa Tengah terpaksa mengungsi akibat banjir menyusul jebolnya tanggul Sungai Tuntang di lima titik, sehingga air menggenangi pemukiman warga dan akses jalan.
“Total yang terdampak untuk sementara ada 20 desa yang tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Grobogan,”kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Grobogan Masrikan di Grobogan, Selasa (21/1).
Akibat bencana alam tersebut kata dia, warga juga ada yang mengungsi, terutama yang rumahnya tergenang banjir, di antaranya dari Desa Kalongan dan Karanganyar. Warga Desa Kalongan mengungsi di GOR Desa Raji yang saat ini juga didirikan dapur umum, sedangkan warga Desa Karanganyar mengungsi di BPBD Grobogan.
Jumlah warga yang mengungsi ada 54 orang, sekitar 50 orang diantaranya mengungsi di Gelanggang Olahraga (GOR) Desar Raji, sedangkan lima orang dari Desa Karanganyar untuk saat ini sudah pulang ke rumahnya, karena air berangsur surut.
Baca juga:Bupati OKU Timur Terima Audiensi MOU Pengadilan Agama Martapura
Curah hujan tinggi di beberapa wilayah mengakibatkan debit air sungai melonjak, bahkan tanggul Sungai Tuntang tidak mampu menahan debit ai,r sehingga terjadi kerusakan tanggul di lima titik. Untuk penanganan secara darurat baru bisa dilakukan setelah debit airnya mulai surut.
Selain menggenangi rumah warga, akses jalan juga ikut tergenang, sehingga jalur lalu lintas warga juga terputus. Di antaranya di Jalan Gubuk-Godong terendam banjir dengan ketinggian bervariasi. Demikian juga di Jalan Purwodadi-Semarang juga tergenang banjir akibat melimpasnya air Sungai Tuntang.
BPBD bersama sejumlah pihak terjun langsung ke lapangan untuk melakukan langkah penanganan, terutama evakuasi warga yang rumahnya tidak bisa ditempati karena tergenang.
Selain mengkoordinasikan penyiapan tempat pengungsian sementara di masing-masing desa terdampak banjir, BPBD juga menyiapkan kebutuhan logistik untuk tempat pengungsian yang dilengkapi dapur umum.(net)