25 Ton Ikan Mati di Danau Maninjau Dampak Cuaca Ekstrim

oleh

Agam, KRSUMSEL.com – Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Agam Sumatera Barat mendata, ikan mati di keramba jaring apung di Danau Maninjau tepatnya di Nagari atau Desa Bayua Kecamatan Tanjung Raya akibat cuaca ekstrim angin kencang melanda daerah itu sejak Minggu (12/1) lalu hingga hari ini mencapai 25 ton.

“Ini berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh penyuluh perikanan di lapangan dari pembudidaya,”kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Rosva Deswira di Lubuk Basung, Jumat (17/1). Ia mengatakan, 25 ton ikan jenis nila dengan berbagai ukuran itu tersebar di Jorong Lubuak Anyia, Banda Tangah dan Lubuak Kandang milik 12 petani.

Akibatnya petani mengalami kerugian sekitar Rp625 juta dengan harga Rp25 ribu per kilogram di tingkat petani. “Harga ikan nila tingkat petani Rp25 ribu per kilogram,”katanya.

Ia mengatakan, ikan ini mati akibat angin kencang melanda daerah itu sejak Minggu (12/1) sore, sehingga terjadi pembalikan air dari dasar ke permukaan danau. Dengan kondisi itu, oksigen berkurang di dasar danau vulkanik tersebut dan ikan mengalami pusing.

Baca juga: Terduga Muncikari Kasus TPPO di Jaksel Ditangkap Polisi

Pada Senin (13/1), tambahnya ikan mati dan mengapung ke permukaan danau. “Bangkai ikan mengapung ke permukaan dan kita masih melakukan pendataan jumlah kematian,”katanya.

Ia mengajak petani agar tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau, sehingga mengakibatkan pencemaran air danau. Namun diminta untuk mengumpulkan dan menguburkan, sehingga air danau tidak tercemar.

“Saya mengajak petani untuk menjaga lingkungan dengan tidak membuang bangkai ikan ke dalam danau,”katanya.

Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam telah membuat surat dengan Nomor 500.5.3.3/435/DKPP/2024 perihal prediksi cuaca ekstrem dan upaya pencegahan kematian ikan di Danau Maninjau.

Surat tersebut dibuat pada 21 November 2024 dan diserahkan ke wali nagari atau kepala desa dan Camat Tanjung Raya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan kematian ikan dengan kondisi cuaca ekstrem.

“Kita sudah mengantisipasi dan memberikan surat ke wali nagari dan camat,”katanya.(net)