KRSumsel.com, Palembang – Pada tanggal 20 Janiari 2025 Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sumatera Selatan dan sekretariat bersama akan segera merealisasikan peluncuran ekspor perdana kopi di Pelabuhan Boom Baru Palembang yang akan dihadiri langsung oleh Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., M.S.E dan Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.
Hal ini disampaikan Arifin Susanto dalam acara Media Update “Bincang Santai Bersama Media” di Wilayah Sumatera Selatan, di Kantor OJK Sumatera Selatan.
“Insyaallah, jika tidak ada halangan, kita akan segera melakukan peluncuran ekspor kopi perdana ke negara Malaysia. dan saat ini, kita tengah menyelesaikan persiapan, termasuk menunggu proses letter of credit,” terang Arifin selaku Kepala OJK Sumsel.
Dikatakannya, ada dua container kopi atau sekitar 40 ton yang akan diekspor ke Malaysia. Di saat yang sama, esportir lokal “ Asli Wong Kito” tengah menjajaki peluang ekspor ke Australia.
Menurutnya, Sumatera Selatan telah menjadi penghasil kopi terbesar di tingkat nasional hampir 15 tahun kebelakang, namun sayangnya belum mengoptimalkan potensi ini untuk ekspor. Ekspor perdana ini perlu dijaga kualitas, kontinuitas dan kestabilan harga kopi.
Baca juga: Viral Insiden Mobil Dinas RI 36, Mayor Teddy Beri Teguran
“Harga Kopi Robusta saat ini sedang bagus-bagusnya, maka kita perlu memanfaatkan potensi lokal”, tambahnya.
Dikatakannya, Kopi Robusta dari Sumatera Selatan, yang dihasilkan oleh Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Lahat, dan Kota Pagaralam, memiliki reputasi unggul di pasar.
Peluncuran ekspor ini sekaligus menjadi langkah awal dalam membangun ekosistem kopi yang berkelanjutan di Sumsel. OJK Sumsel berkomitmen memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sektor kopi di wilayah ini.
“Kami akan membantu melalui akses pembiayaan dengan dukungan perbankan, serta memperluas akses keuangan bagi para petani, Inisiatif ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi Sumsel dalam menembus pasar global, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kesejahteraan petani lokal melalui ekosistem yang lebih baik.” pungkasnya. (edi)