Penumpang Trans Metro Dewata Mulai Pindah ke Trans Sarbagita

oleh

Denpasar, KRSUMSEL.com – Sejumlah penumpang yang biasanya menggunakan bus Trans Metro Dewata (TMD) kini mulai pindah ke Trans Sarbagita setelah pemerintah pusat resmi menghentikan operasional bus merah itu pada Rabu (1/1) lalu.

Salah satu penumpang bernama Nova (37) mengatakan, sejak kemarin hari pertama Trans Sarbagita dijadikan pengganti ia sudah memanfaatkan bus berwarna biru ini untuk berangkat bekerja.

“Iya kemarin sudah sekali, waktu perjalanan kalau situasi normal rata-rata sama saja, bedanya saya ke Politeknik Negeri Bali biasanya TMD naik dari Mengwi turun di Sentral Parkir Kuta lanjut naik yang Polteknik, sekarang (Trans Sarbagita) berhenti di GOR Ngurah Rai terus lanjut naik ke Politeknik,”kata dia di Denpasar, Jumat (3/1).

Nova yang naik di rute Terminal Pesiapan, Tabanan-GOR Ngurah Rai Denpasar itu kini harus menyesuaikan alur bus Trans Sarbagita, seperti sebelumnya tidak perlu menuju GOR Ngurah Rai karena langsung menuju Sentral Parkir Kuta kini harus berputar sedikit lebih jauh.

Baca juga: Edukasi Keselamatan, Honda Ajak Ratusan Ribu Masyarakat Safety Riding

Kondisi terbatasnya armada Trans Sarbagita juga harus ia sesuaikan, sehingga pukul 6.30 ia harus siap di terminal Mengwi, Badung, untuk menunggu bus dari arah terminal Pesiapan.

Nova bercerita, ada perasaan sedih karena transportasi umum canggih Trans Metro Dewata harus berhenti beroperasi, sebelumnya untuk naik di bus merah itu ia bisa memantau pergerakan melalui aplikasi sehingga tak takut tertinggal.

Pengemudi bus Trans Sarbagita Virgiana Hartonoro mengatakan, pada hari kedua pengalihan bus ini mulai terlihat adanya penumpang, seperti pagi ini dari rute Terminal Pesiapan-GOR Ngurah Rai ia sudah mengangkut tujuh orang pada pemberangkatan pukul 6.30 Wita.

Dalam sehari ia dan satu orang pramujasa akan pulang pergi pada rute tersebut sebanyak dua kali, namun ia harus menyesuaikan rute dan halte sebab sebelumnya ia mengendarai bus ini untuk rute Batu Bulan, Gianyar menuju GOR Ngurah Rai.

Virgiana menyampaikan, bus ini tak jauh berbeda dengan Trans Metro Dewata, mereka memiliki kapasitas sama yaitu 19 bangku dan maksimal 28 orang, terdapat mesin pendingin, dan dapat membayar dengan metode qris.

Yang berbeda mereka tidak secanggih TMD, sehingga belum dapat membayar dengan kartu elektronik, tidak terdapat alarm batas kecepatan, dan terkadang penumpang harus keluar dari pintu masuk.(net)