Banjarmasin, KRSUMSEL.com – Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) memberikan pembekalan bagi petani tepung porang guna mendorong akselerasi ekspor komoditas pertanian ini utamanya ke negara tujuan Tiongkok.
“Permintaan ekspor porang dari Tiongkok cukup tinggi karena Provinsi Kalsel memiliki potensi besar budi daya porang. Sehingga kami memberikan bimbingan kepada petani agar lebih kompeten dan bersemangat untuk meningkatkan pengembangan porang baik kualitas maupun kuantitas,”kata Plh Kepala Karantina Kalsel Hendra Purwanto di Banjarmasin, Jumat (13/12).
Selain itu kata dia, pembekalan ini juga bertujuan agar petani mengerti terkait pemenuhan persyaratan ekspor yang telah ditetapkan, sehingga semakin mendukung ekspor dan hilirisasi hasil pertanian Kalsel yang lebih optimal.
“Pembekalan dalam bentuk bimbingan teknis yang diberikan kepada petani merupakan sinergi bersama lembaga terkait agar ekspor tepung porang ke Tiongkok semakin meningkat,”ujarnya.
Hendra memastikan, pihaknya siap mendukung petani untuk bersama-sama mengembangkan pertanian dan menambah wawasan mengenai budi daya komoditas yang mempunyai potensi ekspor.
Karantina Kalsel siap memfasilitasi kegiatan ekspor melalui tindakan pemeriksaan dan sertifikasi, mendukung para petani dengan memberikan pendampingan ekspor dari hulu ke hilir, memastikan setiap komoditas pertanian yang akan diekspor telah memenuhi persyaratan, dan menjamin keberterimaan negara tujuan.
Baca juga: Bangganya Laos Bisa Tahan Imbang Indonesia di Solo
Dalam kegiatan bimtek tersebut, Karantina Provinsi Jawa Timur memberikan paparan terkait protokol ekspor tepung porang ke Tiongkok, kemudian dilanjutkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel yang memaparkan materi tentang registrasi kebun dan packing house, serta materi terkait budidaya tanaman porang yang disampaikan salah satu pelaku usaha/eksportir porang.
“Kegiatan bimtek ini diikuti sebanyak 55 peserta, 46 di antaranya merupakan petani porang dari berbagai wilayah di Provinsi Kalsel,”tutur Hendra. Sementara itu, Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Provinsi Kalsel Zainul Arifin memberikan apresiasi terkait pembekalan ekspor tepung porang bagi petani tersebut.
Menurut Zainul, kegiatan ini dapat mendorong para petani untuk terus meningkatkan produktivitas sehingga dapat menunjang potensi ekspor porang dari Kalsel ke negara negara seperti Tiongkok.
Dia menjelaskan, ada beberapa isu strategis terkait pengembangan porang, yakni ketersediaan benih berkualitas dan tersertifikasi, persyaratan dan registrasi kebun budi daya, pupuk, teknologi dan mekanisasi pertanian, pengolahan, dan kemampuan sumber daya manusia.