Pemprov Ingin Plasma Nutfah Aceh jadi Komoditas Unggul Nasional

oleh

Banda Aceh, KRSUMSEL.com – Sekretaris Daerah Aceh Muhammad Diwarsyah meminta Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh bekerja keras untuk mendorong plasma nutfah Aceh menjadi salah satu komoditas unggulan nasional.

“Kita berharap plasma nutfah komoditas perkebunan dari Aceh menjadi varietas unggul nasional,”kata Muhammad Diwarsyah di Banda Aceh, Senin (9/12).

Permintaan tersebut disampaikan Muhammad Diwarsyah saat memberikan sambutan pada peringatan HUT Perkebunan ke-67 di Banda Aceh.

Ia mengatakan, sejauh ini sudah ada beberapa komoditas perkebunan Aceh telah menjadi komoditas unggul nasional, di antaranya kelapa dalam Lampanah Aceh Besar, Kopi Gayo Arabika I, II, dan III, serta yang baru disidangkan yakni Lada Lamkuta I Bireuen.

Dirinya menegaskan, plasma nutfah Aceh harus diperkuat dengan membangun kebun sumber benihnya agar ketersediaannya selalu terjaga, langkah akan terus didukung.

“Kita siap mendukung penuh agar inovasi dan kreatifitas Distanbun Aceh dalam pengembangan komoditas perkebunan terus memberi kontribusi terhadap peningkatan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat,”ujarnya.

Ia berharap, insan pertanian dan perkebunan di Aceh tidak berhenti mengekspansi pengembangan komoditas, dan terus memberikan pendampingan kepada petani, sehingga apa yang diharapkan terwujud.

Selain itu, M Diwarsyah juga meminta dinas terkait mempersiapkan segala sesuatunya dalam upaya meningkatkan nilai tambah pertanian dan perkebunan Aceh mulai dari hulu hingga hilir agar petani semakin sejahtera.

Untuk itu, Sekda mengimbau kepada Distanbun Aceh untuk menindaklanjuti roadmap perkebunan dengan memanfaatkan berbagai sumber daya baik APBN/APBA/APBK dan juga dana bagi hasil seperti Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dan Dana Bagi Hasil Sawit (DBHS).

Baca juga: Dugaan Serangan Jantung Penyebab Tahanan Meninggal Dunia

Pemerintah Aceh bersama mitra pembangunan perkebunan telah menyelesaikan penyusunan dokumen roadmap kelapa sawit berkelanjutan 2023-2045 dan Rencana Aksi Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Aceh (RAD KSB) Aceh 2023-2026.

“Dokumen roadmap tersebut juga sudah disertai dengan penetapan Peraturan Gubernur (Pergub) Aceh nomor 17 tahun 2024 tentang RAD KSB Aceh,”katanya.

Dalam kesempatan ini, dirinya juga menyatakan bahwa perkebunan Aceh mempunyai kontribusi besar terhadap pertumbuhan perekonomian Aceh.

Saat ini, luas lahan perkebunan mencapai 1.078.728 hektare yang terdiri atas lahan kelapa sawit seluas 470.827 hektare dan komoditi lainnya seluas 607.901 hektare. Dari jumlah tersebut, perkebunan rakyat seluas 247.102 hektare dan perkebunan besar seluas 223.725 hektare.