Palu, KRSUMSEL.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, tidak ada gempa susulan yang signifikan pascagempa dengan magnitudo 6,0 yang mengguncang Kabupaten Buol Sulawesi Tengah, Sabtu (7/12) dini hari.
“Hingga pagi pukul 09.00 Wita hanya dua kali terjadi gempa susulan dengan magnitudo 2,2 dan 2,6,”kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Palu Sujabar di Palu, Sabtu (7/12).
Ia menjelaskan, hasil analisis BMKG menunjukkan episenter gempa terletak pada koordinat 1,62° LU; 121,23° BT atau tepatnya berlokasi di laut dengan jarak 73 kilometer arah barat laut Buol pada kedalaman 21 kilometer, yang mana gempa dengan magnitudo 6,0 tersebut terjadi pada pukul 01.14 Wita.
Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Sulawesi.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),”ujarnya.
Baca juga:BPJN Jambi Pastikan Jalan Nasional Bebas Lubang Jelang Natal
Ia mengemukakan, gempa tersebut tidak berpotensi tsunami meski pusat gempa berada di laut. Guncangan dirasakan di daerah Boul dan Kabupaten Toli-toli dengan skala intensitas III-IV MMI, di mana pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, sedangkan di daerah Berau dengan skala intensitas II MMI dengan getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melaporkan dua unit rumah warga rusak akibat dampak gempa magnitudo 6,0 di Buol itu.
“Kami masih berkoordinasi dengan Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Buol dan masih melakukan identifikasi terkait tingkat kerusakan maupun pendataan dampak lain pascagempa,”kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring.(net)