Nagan Raya, KRSUMSEL.com – Pemerintah Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh mencatat serapan Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten (APBK) setempat hingga pekan pertama Desember 2024 masih berada di angka 70,18 persen atau terserap sekitar 800-an miliar lebih.
“Kami optimis serapan APBK ini akan tercapai 100 persen sesuai tanggal yang telah ditetapkan atau akhir Desember ini,”kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Nagan Raya, Aceh, Okta Umran di Nagan Raya, Kamis (5/12).
Seperti diketahui, APBK Nagan Raya setelah perubahan disepakati oleh DPRK bersama Pemkab Nagan Raya sebesar Rp1,296 triliun lebih. Hingga Kamis (5/12), serapan APBK Nagan Raya hingga saat ini masih berada di angka 70,18 persen atau sudah terserap sekitar Rp800-an miliar lebih.
Okta Umran menyebutkan, masih rendahnya serapan APBK Nagan raya pada tahun ini karena kegiatan yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dalam tahap pengerjaan atau pelaksanaan pembangunan.
“Nanti setelah pelaporan dan pencairan, serapan nya akan mencapai 100 persen,”katanya menambahkan.
Guna mempercepat serapan anggaran, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Aceh telah menyurati sejumlah instansi pemerintah di daerahnya agar segera merealisasikan anggaran hingga 100 persen.
Baca juga: Pilkada Tangerang, Maesyal-Intan Unggul di Seluruh Kecamatan
Ada pun dinas yang telah di surati dan memiliki alokasi anggaran besar di Pemkab Nagan Raya diantaranya, Dinas PUPR Nagan Raya, Dinas Perkim Nagan Raya, Dinas Kesehatan Nagan Raya, Dinas Pendidikan Nagan Raya serta BLUD RSUD Sultan Iskandar Muda Kabupaten Nagan Raya serta sejumlah instansi lainnya.
Okta Umran juga membenarkan, serapan alokasi dana insentif (DIF) Kabupaten Nagan Raya, Aceh yang telah disalurkan oleh pemerintah pusat pada tahun 2024 sebesar Rp16 miliar lebih, hingga saat ini juga masih rendah.
Dari total Rp16 miliar anggaran yang telah dikucurkan oleh pemerintah pusat, dana tersebut saat ini baru terserap sekitar 30 persen dari total anggaran atau baru terserap sebesar Rp4,8 miliar lebih.
Ia mengakui, dana tersebut digunakan untuk program penurunan stunting, peningkatan kesehatan masyarakat, infrastruktur, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Meski baru terserap 30 persen menurut dia, pemerintah daerah akan mampu menyerap dana tersebut hingga 100 persen di akhir tahun ini, setelah semua paket pekerjaan diselesaikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.(net)