BI Gelar Pertemuan Tahunan 2024

oleh

KRSumsel.com. Palembang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan memperkirakan ekonomi Sumsel akan tumbuh sebesar 4,70% sampai dengan 5,50% (yoy) hingga akhir 2024 dan tetap optimis akan meningkat pada kisaran 4,80% s.d 5,60% (yoy) pada 2025.

Dari sisi perkembangan harga, secara tahunan perkembangan Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan Oktober 2024 tetap terkendali sebesar 1,09% (yoy); menempatkan Sumatera Selatan menjadi provinsi dengan tingkat inflasi tahunan terendah kedua di regional Sumatera.

Melalui sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam mengendalikan inflasi daerah terutama inflasi komoditas pangan bergejolak (volatile food), inflasi Sumsel tahun 2025 diperkirakan dapat berada pada kisaran sasaran 2,5±1% (yoy).

Sementara itu, kinerja intermediasi perbankan tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang positif disertai dengan perbaikan kualitas kredit.

Transaksi nontunai terus menunjukkan peningkatan seiring dengan semakin meluasnya digitaliasi di Sumatera Selatan.

Namun demikian, hal ini tidak mengurangi kebutuhan akan uang tunai di masyarakat, yang tercermin dari net outflow pada bulan Oktober 2024 sebesar Rp456 miliar.

Di tingkat nasional, kinerja dan prospek perekonomian tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut. Sepanjang tahun 2024, stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Indonesia tetap terjaga.

Inflasi tetap terkendali dalam rentang sasarannya sebagai hasil dari konsistensi bauran kebijakan Bank Indonesia serta eratnya sinergi dan koordinasi pengendalian inflasi melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Pertumbuhan ekonomi juga tetap baik kendati perlu terus didorong untuk tumbuh lebih tinggi.

Perkembangan positif perekonomian nasional tersebut tidak terlepas dari eratnya sinergi respons kebijakan ekonomi nasional yang konsisten dan terukur dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan. Ke depan, prospek perbaikan ekonomi nasional masih akan dihadapkan pada tantangan global yang berat.

Baca juga: Dua Paslon Independen Unggul dalam Pilkada 2024 di Aceh

Meningkatnya ketidakpastian menjelang akhir tahun 2024, seiring dengan eskalasi geopolitik dan perubahan arah kebijakan ekonomi negara maju perlu terus direspon dan diantisipasi dampaknya terhadap prospek perekonomian nasional. Untuk itu, sinergi bauran kebijakan perlu terus semakin dipererat.

Tidak hanya untuk mengantisipasi dampak dinamika ketidakpastian global dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional, melainkan juga ditujukan untuk memperkuat transformasi ekonomi nasional agar dapat tumbuh lebih kuat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Di tengah optimisme perekonomian Sumatera Selatan ke depan, beberapa tantangan perekonomian Sumatera Selatan yang perlu dicermati mencakup defisit neraca pangan seiring pola seasonal, tingkat kemiskinan Sumsel yang masih di atas rata-rata nasional, tingginya biaya distribusi akibat infrastruktur transportasi yang belum memadai, komoditas ekspor Sumsel yang masih didominasi raw materials, serta masih timpangnya tingkat akseptansi sistem pembayaran dan keuangan digital.

Untuk itu Sumatera Selatan perlu mengambil langkah strategis untuk memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan.

Hal ini disampaikan Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, M. Latif, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar secara hibrida (daring dan luring) di Hotel Aryaduta Palembang (29/11) malam.

Pada kesempatan tersebut, M. Latif merekomendasikan 5 (lima) langkah strategis yang dapat diambil para pemangku kebijakan di Sumatera Selatan untuk memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi dalam menghadapi berbagai tantangan ke depan. Pertama adalah Penguatan Sinergi TPID melalui penguatan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP); Kedua, akselerasi program pengentasan kemiskinan melalui sinergi dan kolaborasi antar lembaga dan instansi di daerah melalui Sekretariat Bersama Pembangunan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumsel; Ketiga, mendorong investasi untuk membangun reformasi struktural untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi; Keempat, mendorong hilirisasi komoditas unggulan Sumsel; dan Kelima, penguatan infrastruktur digital dan peningkatan literasi digital masyarakat.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Edward Candra, dalam sambutannya di PTBI Sumatera Selatan menyampaikan apresiasinya kepada Bank Indonesia dan seluruh pemangku kebijakan di Provinsi Sumatera Selatan atas segala upaya dan kerja keras yang telah dilakukan dalam mendorong transformasi ekonomi Sumatera Selatan tahun 2024. Ke depan, Edward mengajak seluruh jajaran Forkopimda, OPD, perbankan, BUMN dan BUMD, pelaku usaha, dan akademisi yang hadir untuk memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan ekonomi yang konsisten dan terukur.

Baca juga :Pemkab Bangka Barat Salurkan Bantuan Hibah Alat Kesenian 

“Semoga sinergi dan kerja sama dapat terus ditingkatkan demi mencapai visi kita bersama, yaitu Sumsel Maju untuk Semua”, ujar Edward.