Ringankan Beban Warga Pasca Putusnya Jembatan, Ini Upaya Sat Pol Airud Polres Muba

oleh

KRSUMSEL.COM, Muba – ” Salus populi suprema lex esto” , Keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi bagi suatu negara. filsafat ini sangat tepat digunakan dan diaplikasikan dalam tindakan nyata oleh polri sebagai aparat negara yang mengemban tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Pasca runtuhnya jembatan penyeberangan Desa Sukajadi P6 karena tertabrak tongkang yang sedang mengangkut batubara pada, Senin (12/8) yang lalu, mengakibatkan transportasi darat yang menghubungkan desa Suka jadi P6 ke desa seberang diantaranya desa Mandala sari P11 menjadi terputus dan satu-satunya jalan yang bisa digunakan ialah transportasi perairan yang tentunya sangat beresiko bagi keselamatan juga memerlukan biaya yang tidak murah.

Baca juga: Penemuan Mayat Mis X di Bawah Jembatan Tanjung Senai Gemparkan Warga

Menyikapi hal tersebut walaupun sudah ada alat penyeberangan yang telah disiapkan, namun jumlahnya sangat terbatas, sehingga untuk meringankan beban masyarakat Satpolairud Polres Muba berkolaborasi dengan Polsek Lalan melakukan upaya perbantuan penyeberangan dengan menggunakan kapal satpolairud, kepada masyarakat yang ingin menyeberang dengan segala keperluannya terutama terhadap anak-anak yang akan masuk dan pulang sekolah.

Kapolres Muba AKBP Listiyono Dwi Nugroho melalui Kasatpolairud Polres Muba AKP Suvenfri kepada awak media, Selasa (20/8) menjelaskan bahwa, di lokasi putusnya jembatan penyeberangan kami menempatkan satu unit kapal satpolairud type.C2 Nopol V-2006 untuk membantu penyeberangan khususnya untuk anak-anak sekolah dan juga menempatkan 6 personil gabungan satpolairud dan polsek lalan secara bergantian, selain membantu penyeberangan juga menjaga serta mencegah terjadinya laka air ditempat tersebut.

“Sebelumnya pasca putusnya jembatan memang sudah disiapkan oleh asosiasi perusahaan sebanyak 4 unit motor ketek untuk membantu penyeberangan warga dengan kapasitas per motor ketek mampu menyeberangkan 7 sepeda motor dan 15 orang penumpang, namun hal tersebut terasa masih kurang terutama untuk anak sekolah sehingga kami menyiapkan kapal kami dengan kapasitas dapat mengangkut penumpang sebanyak 20 orang, ” ujarnya.

“Besok akan ada penambahan armada lagi yang disiapkan oleh asosiasi perusahaan sebanyak 1 unit kapal LCT yang berkemampuan mengangkut 2 unit mobil mini bus, 20 sepeda motor dan 40 orang penumpang, semoga kesulitan masyarakat dengan adanya perbantuan kapal penyeberangan ini dapat sedikit meringankan beban mereka, ” tutupnya.(AS)