JAKARTA, KRSUMSEL.COM – Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tengah menunggu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk memastikan koalisi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
“Kami tunggu Muktamar PKB. PKB juga baru melakukan langkah konsolidasi,”ucap Hasto kompleks Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jakarta, Minggu (18/8). Hasto menegaskan, partainya mendukung pihak-pihak yang berani menentukan nasib bangsa dengan keberanian mengambil keputusan meskipun ada intimidasi.
“Maka, semangat kemerdekaan ini adalah semangat untuk berusaha, semangat untuk bebas menyatakan pikiran dan pendapatnya, semangat untuk tidak boleh pihak mana pun yang mencoba mengintimidasi kedaulatan setiap warga bangsa, kedaulatan juga partai politik untuk mengambil keputusan,”katanya.
Baca Juga: Puncak HUT ke-79 RI, 928 Warga Binaan Lapas Banyuasin Terima Remisi
Diketahui, Muktamar PKB akan dilaksanakan pada tanggal 24–25 Agustus 2024 di Bali. Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin turut diundang pada muktamar tersebut. Sementara itu, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, partainya masih belum memiliki kepastian untuk mengusung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pilkada Jakarta 2024.
“Ya kita tunggu aja. Desk Pilkada sedang bekerja. Kami akan sampai kesimpulan selama 1—2 hari ini,”kata pria yang akrab disapa Cak Imin di Kantor DPP PKB Jakarta, Kamis (15/8) lalu. Muhaimin juga turut merespons kabar mengenai deklarasi antara PKB dan Gerindra untuk Pilkada Jakarta. “Sampai sekarang belum ada kabar,”katanya singkat.
Di sisi lain, PDI Perjuangan memberi sinyal ada usulan agar partai berlambang banteng moncong putih itu mengusung Anies Baswedan dan kader PDI Perjuangan Rano Karno pada Pilkada Jakarta.
“Ya itu ada aspirasi misalnya dari akar rumput untuk Mas Anies dan Si Doel Anak Betawi, Mas Rano Karno. Ya itu merupakan ekspresi dari arus bawah. Partai terus mencermati suara rakyat,”kata Hasto di kawasan Lenteng Agung Jakarta, Sabtu (17/8).
Saat ini, Anies Baswedan masih berstatus nonpartai. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu diprediksi kehilangan tiket maju Pilkada Jakarta setelah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai NasDem menarik dukungannya.(net)