Baitul Mal Bantu Penyediaan Kaki Palsu untuk Pasien Miskin di Aceh

oleh

KRSumsel.com – Badan Baitul Mal Aceh membantu penyediaan kaki palsu untuk pasien dari masyarakat miskin di daerah itu, yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh.

Kepala Sekretariat Baitul Mal Aceh Amirullah di Banda Aceh, Kamis (1/8) mengatakan melalui kerja sama tersebut diharapkan dapat memperkuat sinergi antara kedua lembaga dalam upaya pemenuhan alat bantu kesehatan bagi masyarakat Aceh.

“Berupa, kaki palsu untuk masyarakat yang berasal dari keluarga kurang mampu di wilayah Aceh,”kata Amirullah. Kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Amirullah bersama Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Isra Firmansyah di Banda Aceh.

Ia menjelaskan, Baitul Mal Aceh memiliki beragam upaya untuk mengurangi risiko kemiskinan di daerah Tanah Rencong itu, salah satunya dengan penyediaan kaki palsu bagi masyarakat yang membutuhkan melalui lembaga dan bermitra dengan RSUD Zainoel Abidin.

Baca juga: Kebakaran d Desa Ibul Pemulutan, 123 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Pada tahun ini, Baitul Mal Aceh mengalokasikan dana zakat tersebut untuk 100 mustahik calon penerima kaki palsu. “Anggaran yang dialokasikan untuk program ini Rp2 miliar, yang bersumber dari dana zakat tahun 2024,”katanya.

Untuk mendapatkan bantuan ini, pasien dari masyarakat kurang mampu dapat menyampaikan permohonan kaki palsu ke RSUD Zainoel Abidin.

Sementara itu, Direktur RSUD Zainoel Abidin dr Isra Firmansyah mengapresiasi upaya Baitul Mal Aceh. Program ini dinilai menjadi babak baru dalam pelayanan RSUD Zainoel Abidin melalui kerjasama untuk penyediaan kaki palsu bagi warga kurang mampu.

“Dengan bantuan ini, mereka dapat mencari nafkah untuk keluarga dan memperbaiki ekonomi secara menyeluruh, serta menurunkan angka kemiskinan di Aceh,”kata Isra. Ia mengatakan, angka kebutuhan kaki palsu sangat tinggi, yaitu 30 hingga 50 unit per tahun. Saat ini di Aceh terdapat 100 pasien calon penerima kaki palsu yang masuk dalam daftar tunggu.

Karena lanjut dia, BPJS tidak menanggung semua kebutuhan kaki palsu untuk pasien, sehingga banyak masyarakat kurang mampu tidak bisa terbantu. “Kami berharap sinergi ini dapat memberikan kontribusi positif dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Aceh,”ujarnya.(net)