KRSUMSEL.COM – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung menyatakan kesuksesan penyelenggaraan haji tahun 2024 merupakan hasil dari dedikasi dan kerja sama seluruh pihak terkait.
“Alhamdulillah, penyelenggaraan ibadah haji tahun ini berjalan dengan lancar dan sukses. Ini semua berkat kerja keras dan dedikasi semua pihak yang terlibat, mulai dari panitia, petugas haji, hingga jamaah haji itu sendiri,”kata Kepala Kanwil Kemenag Lampung Puji Raharjo dalam keterangannya di Bandarlampung, Kamis (25/7).
Ia mengatakan, keberhasilan ini harus dijadikan motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan di masa mendatang.
“Pentingnya kita bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, atas keberhasilan penyelenggaraan haji tahun ini. Dengan mengutip Surat Ibrahim Ayat 7, la’in syakartum la’azidannakum wa la’in kafartum inna ‘azabi lasyadid yang artinya sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih,”kata dia.
Dia menjelaskan, ayat tersebut mengingatkan untuk selalu bersyukur atas setiap nikmat yang diterima, termasuk kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
“Kesuksesan ini juga terbukti dengan sebanyak 7.276 peserta haji regular Provinsi Lampung, yang meninggal 8 orang dan dirawat di rumah sakit sedikitnya tiga orang. Sedangkan sisanya pulang ke Tanah Air dalam keadaan sehat walafiat,”kata dia.
Baca juga: SEVENTEEN Gelar Tur Dunia Mulai Oktober 2024
Ia mengatakan, jumlah jamaah haji Lampung yang meninggal dunia pada tahun ini merupakan rekor paling sedikit selama penyelenggaraan ibadah haji di provinsi ini. “Ini membuktikan penyelenggaraan haji sukses dengan menggunakan skema istitha’ah kesehatan sebelum pelunasan biaya haji 2024,”katanya.
Puji menuturkan sebagaimana Imam Al-Ghazali, seorang ulama besar Islam, menyatakan ada beberapa cara untuk bersyukur kepada Allah SWT yaitu pertama, syukur dengan hati (qalbu) dimana hati harus selalu mengakui dan merasa bahwa segala nikmat yang diterima adalah dari Allah SWT.
“Kemudian syukur dengan lisan, dimana mengucapkan rasa syukur melalui lisan, yaitu dengan memuji Allah SWT dan mengucapkan alhamdulillah atau kata-kata lain yang menunjukkan penghargaan atas nikmat yang diberikan,”katanya.
Ketiga, syukur dengan tindakan (amal) dengan memanfaatkan nikmat yang diberikan Allah SWT untuk kebaikan dan dalam ketaatan kepada-Nya. Keempat, syukur dengan menjaga nikmat (hifz an-ni’mah) dengan memelihara dan menjaga nikmat yang telah diberikan Allah SWT.
“Ini berarti tidak menyia-nyiakan atau merusak nikmat tersebut, tetapi menjaganya agar tetap bermanfaat dan digunakan dengan sebaik-baiknya. Menjaga kesehatan, harta, dan semua pemberian Allah termasuk dalam bentuk syukur ini,”katanya.(net)