Perekonomian Provinsi Sumsel Menavigasi Sumber Pertumbuhan Ekonomi

oleh

KRSumsel.com, Palembang – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan adakan Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi (LPP) Sumatera Selatan Edisi Mei di Ballroom Hotel The Zuri Palembang.

Kegiatan ini bertujuan untuk mempublikasikan hasil kajian Bank Indonesia terhadap berbagai aspek perekonomian Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap triwulan ini dirangkaikan dengan talkshow bertema “Navigating The New Source of Economic Growth in South Sumatera,” yang menghadirkan narasumber ahli, yaitu Kepala Bidang Perekonomian dan Pendanaan Pembangunan BAPPEDA Sumatera Selatan, Hari Wibawa, SP., MM., serta Ekonom Universitas Sriwijaya, Dr. Sukanto, SE, M.Si. Kegiatan Diseminasi LPP ini dihadiri oleh Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Ir. Basyaruddin Akhmad, instansi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, akademisi, korporasi, perbankan, mahasiswa/i, serta jurnalis ekonomi dan bisnis di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. Acara ini diharapkan dapat memberikan wawasan terkait potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Selatan. Selain itu, diharapkan juga dapat memperkuat upaya dan sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, Ricky P. Gozali, menyampaikan perkembangan ekonomi Sumatera Selatan yang tumbuh kuat pada triwulan I 2024 sebesar 5,06% (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 4,94% (yoy).

“Capaian perkembangan ekonomi Sumatera Selatan, yang merupakan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Pulau Sumatera, dengan kontribusi sebesar 13,58% terhadap perekonomian Sumatera” terang Ricky mengapresiasi.

Baca juga: Pemkot Prabumulih Ikut Serta Sukseskan Rekor MURI Minum Kopi Serentak

Digaris bawahinya bahwa perkembangan ekonomi Sumatera Selatan selama ini sangat bergantung pada sektor pertambangan dan penggalian, sehingga ketika terjadi guncangan pada sektor tersebut, pertumbuhan ekonomi dapat terpengaruh negatif. Komitmen Net Zero Emission pada 2060 juga menjadi tantangan bagi sektor pertambangan dan penggalian. Oleh sebab itu, menurut Ricky, dibutuhkan pembahasan terkait potensi sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Selatan selain sektor pertambangan.

Sementara dalam talkshow tersebut, Hari Wibowo memaparkan bahwa 43% tenaga kerja di Sumatera Selatan bekerja di sektor pertanian dan perkebunan, sedangkan hanya 24% tenaga kerja yang bekerja di sektor pertambangan. Hal ini menunjukkan potensi yang besar sektor pertanian dan perkebunan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan. Provinsi Sumatera Selatan memiliki kekayaan sumber daya perkebunan yang besar seperti kebun karet, kopi, dan kelapa sawit. Menurut Hari, pemerintah perlu berfokus pada hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk, karena saat ini produk dari sektor perkebunan hanya berupa barang setengah jadi.