Potensi Karhutla Tahun 2024 Masih Tinggi, Pemkab OKI Diminta Siaga Sejak Dini

Satgas Karhula padamkan kebakaran lahan di OKI.(Nandoenk/KRSumsel)

KRSUMSEL.COM, OKI – PJ Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) Ir Asmar Wijaya meminta Pemkab OKI dan Satgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) harus siaga sejak dini.

Hal itu diungkapkannya saat memberikan arahan pada Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Darurat Penanggulangan Karhutla di GOR Biduk Kajang Kayuagung, Jum’at (12/7).

Menurut Asmar, kesiapsiagaan dini akan karhutla dikarenakan wilayah OKI memiliki potensi wilayah terbanyak.

“Apalagi menjelang musim kemarau tiba, Pemkab OKI diminta harus siaga dini. Tingkat kerawanan karhutla di OKI masih tertinggi, hal itu harus menjadi perhatian khusus dan patut kita wapadai, karena kita tidak tahu pasti seberapa tinggi keparahannya di tahun 2024 ini,” ujarnya.

Berdasarkan indeks resiko bencana karhutla di OKI pada tahun 2023 menunjukan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Ia pun meminta agar seluruh pihak agar berkolaborasi dalam mencegah kerawanan karhutla.

“Hal ini memberikan dampak lebih optimal dalam pencegahan karhutla di OKI di masa sekarang dan kedepannya,” imbuhnya.

Menurut catatan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI Listiadi Martin mengatakan, pada 2023 lalu pihaknya mencatat ada 683 ribu wilayah di OKI yang berpotensi terjadinya karhutla.

Kepala BPBD OKI, Lestiadi Martin mengungkapkan, pada akhir penanggulangan BPBD OKI mendeteksi lebih dari 1500 titik panas (hotspot) dan ratusan titik api (firespot).

Menurut Lestiadi, pihaknya mencatat beberapa faktor penghambat penanggulangan karhutla di Kabupaten OKI. Hambatan itu menyebabkan proses kebakaran hutan dan lahan di OKI semakin cepat dan luas.

Bahkan, Lestiadi juga membenarkan hambatan tersebut menjadikan OKI sebagai penyumbang asap terbesar di Sumsel.

“Hambatannya seperti bentang alam, ketersediaan air dan akses menuju titik api,” kata Lestiadi saat diwawancarai KR Sumsel beberapa waktu lalu.

Lestiadi menjelaskan, bentang alam yang dimaksud adalah cakupan luas hutan dan lahan yang ada di Kabupaten OKI terbilang cukup luas.

Terlebih lagi, lahan yang berpotensi mudah terbakar di OKI juga terbilang sangat banyak.

“Luas dan banyaknya lahan yang terbakar juga tidak sebanding dengan ketersediaan air yang ada. Apalagi tahun kemarin kemarau panjang,” ucapnya.

Lanjut Lestiadi, selain ekstra keras berjibaku memadamkan api, pihaknya harus berjuang lebih keras lagi menghadapi medan yang cukup berat.

“Akses jalan menuju hotspot dan firespot cukup sulit. Mobil damkar susah masuk ke spot-spot yang dituju,” ungkapnya.

Di tahun 2024, pihak BPBD OKI juga telah menyiapkan strategi penanggulangan dan pencegahan karhutla di OKI. Seperti halnya langkah pencegahan melalui sosialisasi karhutla ke masyarakat dan perusahaan yang ada di OKI.