Bullying di Sekolah Internasional, Orang Tua Korban Lapor Polisi

KRSUMSEL.COM, Palembang – Seorang siswa kelas III Sekolah Internasional Ibnu Nafiz Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar Cairo Palembang berinisial MA (9) menjadi korban perundungan atau bullying oleh teman sekelasnya berinisial ML dan kawan-kawan.

Hal tersebut membuat orang tua korban Doddy Adrianto (42) mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel, beberapa waktu lalu untuk melaporkan ketiga teman korban ke pihak berwajib.

Hal itu terkuak setelah korban MA bersama orangtuanya Doddy Adrianto, didampingi Kuasa Hukumnya Nurmalah dimintai keterangan oleh penyidik Subdit IV Renakta Direktorat Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumsel.

“Baik korban, orangtuanya sudah diambil keterangan oleh penyidik, Selasa (2/7) kemarin. Untuk pengawasan kasus, kita sudah melayangkan surat ke Kementerian Pendidikan, KPAI, Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kota Palembang,” kata Nurmalah dijumpai di Polrestabes Palembang, Rabu (3/7) .

Nurmalah menjelaskan, peristiwa itu terungkap bermula dari ibu kandung korban mempertontonkan video bullying di media sosial (medsos) kepada MA dengan harapan tidak terjadi kepadanya, pada 4 Juni kemarin.

“Ketika itulah, korban baru mengakui kepada orangtuanya bahwa sudah mengalami kejadian serupa. Bahkan sudah sampai tiga kali,” kata Nurmalah.

“Pengakuannya sudah beberapa kali, seperti tangannya korban ditusuk dan baru-baru ini dikeroyok empat siswa di dalam kelas. Karena ketakutan, dia sampai sembunyi di bawah meja, kebetulan ada guru yang sedang membawa soal ujian,” bebernya.

Akibat dari aksi bullying atau perundungan tersebut, korban MA mengalami trauma dan ketakutan untuk bersekolah lagi.

“Korban sudah dipindahkan ke sekolah yang baru. Kalau melihat dari kasat mata, korban sehat-sehat saja, namun masih ada rasa ketakutan, kecemasan untuk sekolah.

Masih dikatakan oleh Nurmalah, awalnya pihak keluarga korban tidak bermaksud membawa masalah ini ke ranah kepolisian. Namun pihak sekolah malah mempersulit dengan tidak mau memberikan rekaman CCTV.

“Pihak sekolah tidak mau bekerjasama, seakan menantang tidak mau memberikan rekaman CCTV, kecuali permintaan penyidik. Dengan terpaksa, kita pun mengambil langkah akhir untuk melaporkan kejadian ini ke SPKT Polda Sumsel,”punglasnya.

Hingga kini, Kepala Sekolah Islam Terpadu Al-Azhar Cairo Palembang Denni belum memberikan komentar apapun meski berulang kali dihubungi oleh awak media.