KRSumsel.com – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) mengikuti rapat koordinasi (Rakor) percepatan pemenuhan protokol ekspor durian ke China bersama Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) RI di Jakarta.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun dalam keterangan tertulisnya di Palu mengatakan, dibukanya kran ekspor langsung ke China menjadikan komoditas durian dapat menjadi pemicu kebangkitan ekonomi Provinsi Sulteng.
“Dengan dibukanya kran ekspor langsung ke China, menjadikan komoditas durian dapat menjadi pemicu kebangkitan ekonomi, khususnya sektor tanaman pangan dan hortikultura di Provinsi Sulawesi Tengah,”ujarnya, Selasa (2/7).
Rakor tersebut dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan RI Luhut Binsar Pandjaitan sebagai tindak lanjut kunjungan kerja Menko Marves ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT)/China. Nelson mengatakan, kesempatan ini wajib dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Provinsi Sulteng dan memasok buah durian ke pasar ekspor.
Baca juga: Raffi Ahmad Botaki Kepala Usai Haji, Bicara Ajal dan Melepas Duniawi
Pada kesempatan itu ia menyampaikan terima kasih kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng atas dukungan penuh dalam mewujudkan pembangunan menuju Sulteng lebih maju dan sejahtera.
Ia mengatakan, menindaklanjuti rakor tersebut, pihaknya akan mengundang Dinas TPH kabupaten/kota untuk melakukan sinkronisasi data luasan dan jumlah pemilik atau anggota kelompok tani pengelola durian se-Sulteng.
Pihaknya juga akan menghadirkan narasumber dari Menko Marvest, Badan Karantina Nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Kementerian Pertanian untuk memperoleh data real potensi durian dan langkah-langkah teknis lainnya.
“Adapun hasil dari pertemuan ini yang pertama, ekspor durian langsung ke China tahun ini terwujud di mana daerah yang menjadi pionir atau awal mulanya adalah Kabupaten Parigi Moutong dan Poso Provinsi Sulawesi Tengah,”ujarnya.
Sementara itu, luasan lahan terekam di Indonesia sekitar 400 hektare dan 250 hektare berada di Kabupaten Poso dan Parimo. Adapun jenis varietas yang dominan disukai di pasaran China adalah durian montong dan super tembaga.(net)