KRSumsel.com – Petani di Kabupaten Aceh Tamiang mendapat bantuan 75 ton benih padi dan mesin pompa air dari Kementerian Pertanian sebagai upaya menghadapi ancaman musim kering sekaligus antisipasi dampak kedaruratan pangan akibat pengaruh El Nino.
“Manfaatkan bantuan Alsintan (alat dan mesin pertanian) dan benih ini semaksimal mungkin dan rawat seperti kita membeli sendiri agar ada kesadaran untuk menjaganya,”kata Pj Bupati Aceh Tamiang Asra di Aceh Tamiang, Kamis (30/5).
Bantuan alat mesin pertanian atau Alsintan dan benih tahap awal ini diserahkan langsung oleh Pj Bupati Aceh Tamiang Asra didampingi Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Distanakbun) Yunus kepada kelompok tani yang tersebar di tiga kecamatan yakni Karang Baru, Manyak Payed dan Bendahara.
Ia menjelaskan, pengadaan barang sektor pertanian ini merupakan usulan daerah ke pemerintah pusat sejak tahun lalu. Bantuan yang diusulkan harus disesuaikan dengan kebutuhan petani untuk pengelolaan lahan darat maupun areal persawahan produktif.
Baca juga: Dedi Mulyadi Panen Dukungan Maju Pilgub Jabar
“Dalam hal ini pemerintah daerah hanya memfasilitasi, semua proses dan hasil kembali ke petani,”kata Asra. Sementara itu, Kepala Distanakbun Aceh Tamiang Yunus mengatakan bantuan yang disalurkan berupa lima unit mesin pompa air ukuran 4 inci dan 10 ton benih padi dari total 75 ton. Sementara 65 ton benih padi sisanya masih berada di Dirjen Kementan, dan bakal disalurkan kembali.
“Jadi Kementan masih terutang benih 65 ton lagi. Bantuan ini diberikan sesuai dengan kebutuhan kelompok tani yang memiliki sumber air agar bisa mengejar target tanam,”ujarnya. Kata dia, dua jenis bantuan tersebut berasal dari dua Dirjen yakni, mesin pompa air Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), sedangkan bantuan benih padi dari Dirjen Ketahanan Pangan.
Sementara, bantuan yang akan menyusul disalurkan oleh Pj Bupati Aceh Tamiang yaitu 45 unit mesin air ukuran 3 inci, 10 unit traktor roda dua tipe singkal, serta 10 unit traktor roda dua tipe rotary. “Barangnya sudah sampai di Aceh Tamiang, penyerahan dilakukan dalam waktu dekat,”katanya.
Yunus menambahkan, traktor jenis singkal secara khusus bermanfaat untuk mengolah tanah sawah atau berair, sementara traktor rotary lebih banyak digunakan untuk perladangan mengolah lahan kering.
Alsintan ini diprioritaskan untuk petani yang tergabung dalam kelompok. Dari penyaluran hingga penggunaan alat tersebut akan diawasi oleh tim pengawasan langsung dari Kementan, dinas setempat dan TNI-AD sebagai pendamping.