Seperti halnya, fenomena gunung es konflik agraria di Sungai Sodong pun tak luput dari pantauannya sebagai pengamat sosial sekaligus jurnalis senior.
Dalam kontestasi Konfercab Ketua PWI OKI, ia memiliki visi dan misi untuk menjadikan PWI sebagai rumah di mana seluruh jurnalis di Kabupaten OKI mampu bernaung dengan aman dan nyaman.
Aman dan nyaman yang dimaksud mantan announcer di Kayuagung Radio itu adalah PWI harus mampu menjadi wadah sebagai penampung aspirasi wartawan sekaligus tempat berlindungnya wartawan.
“Karena sering kali organisasi profesi menjadi sekat pemisah antar para jurnalis yang sejatinya memiliki tujuan yang sama,” jelasnya.
“Ini bukan soal hasrat menjadi Ketua, tapi keinginan menjadi organisatoris yang fokus pada wartawan, khususnya di Kabupaten OKI,” kata Nur Mu’in.
Keinginan Nur Mu’in menjadi Ketua PWI OKI, yakni merangkul teman-teman jurnalis yang ingin terus meningkatkan kualitas diri sekalipun belum bergabung dengan PWI. Hal itu dilihatnya dari banyaknya jurnalis OKI yang belum terakomodir.
Terkait dengan peningkatan kualitas SDM jurnalis di Kabupaten OKI menurutnya, hal ini adalah tugas semua pihak termasuk organisasi profesi, perusahaan pers dan pemerintah serta seluruh stakeholder lainnya.
“Maka haruslah diawali dengan niat yang sama, semua harus bersinergi, dan PWI telah memulai itu melalui berbagai Uji Kompetensi,” ujarnya.
Dirinya menegaskan, di tengah kemajuan teknologi informasi saat ini dan seiring dengan tumbuh suburnya perusahaan pers, harus pula diimbangin dengan kompetensi sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
Dirinya juga berpesan, dalam kontestasi Konferkab PWI OKI ini nantinya agar dapat berjalan dengan aman, sukses dan lancar. Siapapun nanti yang terpilih agar dapat disupport dan didukung oleh semua anggota.
“Semua kandidat itu baik tujuannya untuk kemajuan PWI OKI kedepan, jadi siapapun nanti yang terpilih harus kita dukung,” tutupnya.