Orang Utan di Kawasan Bandara Sampit Dievakuasi BKSDA

oleh

Krsumsel.com – Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah akhirnya berhasil mengevakuasi satu individu orang utan yang tersasar di kawasan Bandara Haji Asan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).

“Kami melakukan penyelamatan satu individu orang utan, setelah pada Kamis dan Jumat pekan lalu kami menerima laporan adanya orangutan berkeliaran di kawasan bandara,”kata Kepala BKSDA Resor Sampit Muriansyah di Sampit, Jumat (26/4) tadi malam.

Dalam kegiatan evakuasi atau penyelamatan orang utan ini, BKSDA Kalteng dibantu Yayasan Orangutan Foundation International (OFI), Petugas Bandara Haji Asan Sampit, Manggala Agni Pondok Kerja Sampit dan komunitas reptil Sampit.

Evakuasi orangutan yang diberi nama Asan ini berlangsung di tengah guyuran hujan dan gelapnya malam. Ditambah adanya sejumlah kendala menyebabkan proses evakuasi berlangsung cukup lama, yakni dari pukul 18:37 WIB hingga 21:07 WIB.

Proses evakuasi berlokasi di kebun milik warga yang berada di samping bandara, tepatnya sekitar 30 meter masuk ke dalam kebun yang dipenuhi semak belukar dan pepohonan. Agar dapat dievakuasi orang utan dilumpuhkan dengan cara dibius menggunakan alat khusus.

Baca juga: Prabowo dan Gibran Tidak Hadir di Kegiatan Halal Bihalal PKS

Pembiusan pertama orangutan jantan itu tidak langsung pingsan dan sempat pindah ke salah satu pohon yang cukup tinggi, lalu tersangkut sebelum hilang kesadaran. Hal inilah yang membuat proses evakuasi berlangsung cukup lama, lantaran Tim penyelamat kesulitan menjangkau satwa dilindungi tersebut.

“Orangutan sempat tersangkut di pohon yang cukup tinggi, sekitar 25 meter, sehingga sulit dijangkau”sebutnya.

Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan satwa itu dari atas pohon. Mulai dari menaiki pohon menggunakan tangga, namun tidak berhasil karena tangga tidak cukup tinggi. Sampai menggunakan pipa paralon untuk mendorong satwa tersebut agar jatuh ke jaring yang telah disediakan.

Di tengah proses evakuasi orang utan sempat tersadar sehingga dilakukan pembiusan kedua. Setelah berhasil diturunkan, orang utan dibawa ke tempat yang lebih lapang untuk dilakukan pemeriksaan oleh tim medis.

Orang utan tersebut memiliki berat 82,6 kilogram dengan perkiraan usia 30 tahun. Terdapat sejumlah bekas luka di tubuh satwa tersebut yang diduga akibat perkelahian sesama orang utan. “Untuk usia dan beratnya orang utan ini masih kategori ideal. Rencananya malam ini juga akan dibawa ke Kantor BKSDA SKW II Pangkalan Bun,”lanjut Muriansyah.(net)