Perumda Air Minum Tirta Agung OKI Beri Tanggapan Tiga Hari Tak Alirkan Air ke Warga Tanjung Rancing

KRSUMSEL.COM, OKI – Tidak mengalirnya air bersih dari Perumda Air Minum Tirta Agung menyebabkan sejumlah warga Kelurahan Tanjung Rancing, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) mengeluh.

Menurut warga Tanjung Rancing, Santy mengutarakan, sudah tiga hari air tidak mengalir ke rumahnya. Ia juga mengatakan, tidak mengalirnya air sangat mengganggu kebutuhan rumah tangganya.

“Yang pasti susah kalau tidak air. Untuk mencuci dan mandi setiap hari sekeluarga tentu butuh air,” kata Santy, Selasa (26/3).

Maryam, warga Tanjung Rancing lainnya mengatakan, ia bersama warga lainnya sempat mendatangi Kantor Perumda Tirta Agung untuk mempertanyakan perihal tidak mengalirnya air bersih ke rumah mereka.

“Katanya listrik padam, jadi tidak bisa menghidupkan mesin pompa air. Namun, listrik menyala air tidak kunjung mengalir,” ujarnya.

Sementara itu, Dirut Perumda Air Minum Tirta Agung Mairil Afriyanto mengatakan, beberapa hari ini mesin pompa milik Perumda Air Minum Tirta Agung mengalami kerusakan.

“Ada kerusakan, ada pipa yang pecah. Setelah diperbaiki, listrik padam. Butuh waktu untuk menghidupkan mesin tersebut,” kata Mairil saat dikonfirmasi via aplikasi WhatsApp.

Secara teknis Mairil menjelaskan, saat itu pihaknya tengah menghidupkan pompa air guna mengaliri air ke Kelurahan Tanjung Rancing, seketika listrik padam. Menurutnya, untuk memenuhi pipa saja membutuhkan waktu minimal dua jam.

“Tapi saya memastikan kepada operator yang bertugas, jam berapa pun listrik menyala, air harus langsung dialiri ke warga dan alhasil semalam sudah mengalir kembali,” ungkapnya.

Lanjut Mairil, untuk perawatan atau maintenance pihaknya memiliki tiga langkah, yakni preventif, prediktif dan periksa.

Langkah preventif yakni langkah mencegah kerusakan dengan cara mengawasi, mulai dari jaringan pipa hingga monitoring pompa.

“Kalau prediktif kami mengambil langkah yang tidak terduga seperti adanya kebocoran di jalan dan lain-lain, kami harus segera mengambil langkah,” ucapnya.

Mairil menambahkan, untuk tingkat kebocoran saat ini menurun hingga 30 persen. “Kalau di Sumsel, angka 30 persen itu sudah cukup baik,” pungkasnya.