BI Sumsel Gelar High Level Meeting & Capacity Building TPID dan TP2DD se-Sumatera Selatan

oleh

KRSumsel.com, Palembang-Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Sumsel menggelar High Level Meeting & Capacity Building, TPID dan TP2DD se-Sumatera Selatan yang dilaksanakan di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang di hadiri PJ Gubernur Sumatera Selatan, A. Fathoni, Inspektorat Jendral Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Rivai Seknun, S.STP, MAP, Ketua TPID dan TP2DD Kabupaten/Kota, Anggota TPID dan TP2DD Sumatera Selatan.

Ricky P Gozali selaku Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan mengatakan “Capaian Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada Februari 2024 tercatat terendah kedua se-Sumatera, sebesar 0,01% (mtm). Namun demikian, kita perlu mewaspadai lonjakkan inflasi pada bulan puasa dan Idul Fitri. Secara rata-rata, inflasi pada bulan puasa dan Idul Fitri pada saat sebelum pandemi sebesar 0,54% (mtm). Apabila dilihat berdasarkan trennya, kelompok inflasi administered price dan volatile food menjadi kelompok yang sering menyumbang inflasi pada bulan puasa dan Idul Fitri, diantaranya Angkutan Udara, Daging Ayam Ras, dan Telur Ayam Ras.” ujarnya.

Menurutnya, dari 8 komoditas pangan yang kami amati, kami mencermati terdapat 7 komoditas yang perlu diwaspadai terus mengalami kenaikan harga, antara lain: Beras, yang berisiko terus berlanjut naik karena adanya kenaikan permintaan dari provinsi lain, meskipun mengalami kenaikan produksi pada Maret 2024, Minyak Goreng, utamanya minyak curah dan Minyakita, dikarenakan menurunnya realisasi distribusi DMO. Daging Ayam dan Telur Ayam, dikarenakan masih tingginya harga pakan dan adanya beberapa daerah yang perlu dilakukan percepatan penyaluran SPHP. Aneka Cabai dan Bawang Merah, dikarenakan penurunan pasokan, seiring dengan cuaca ekstrim dan tingginya permintaan. Kenaikan harga diperkirakan berlanjut seiring dengan mundurnya awal musim kemarau sesuai prediksi BMKG.

Baca juga: Serang Sopir Truk Dengan Batu, Renoldi Diamankan Polisi 

Bank Indonesia bersama dengan TPID se-Sumsel terus dengan konsisten melakukan upaya pengendalian inflasi yang mengacu pada kerangka 4K, yaitu: Ketersediaan Pasokan, antara lain GSMP Goes to School dan GSMP Goes to Office, sidak pasar rutin, dan gerakan menanam komoditas pangan pada awal tahun. Keterjangkauan Harga, antara lain monitoring harga rutin dan Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS) yang dibarengi dengan pasar murah rutin setiap Senin, Selasa, dan Kamis selama bulan Januari sd. Maret 2024.

Lebih lanjut dikatakannya, untuk menghadapi risiko komoditas yang secara historis ataupun saat ini berisiko mengalami kenaikan harga, kami mengusulkan rekomendasi upaya pengendalian inflasi di jangka pendek sbb: Ketersediaan Pasokan, melakukan pantauan dan sidak pasar sampai dengan mendekati Idul Fitri serta melaksanakan quick action apabila diperlukan.