KRSUMSEL.COM, Palembang – Kapolrestabes Palembang kembali memberikan ultimatum kepada oknum anggota linmas yang melakukan pembacokan terhadap Ketua KPPS TPS 27 RT 23/08 Kelurahan 30 Ilir Kecamatan IB II, Palembang, korban yakni Osa (30), yang berhasil diamankan petugas gabungan.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah, Sabtu (17/2).
“Ya pelaku RV yang kita amankan ini berstatus petugas linmas l yang melakukan pembacokan terhadap Ketua KPPS 27,” ungkap Harryo.
Saat ini anggota Satreskrim Polrestabes Palembang dan Polsek IB II, masih melakukan pendalaman terkait peristiwa pembacokan tersebut.
“Ya saksi-saksi saat ini masih kita ambil keterangan untuk didalami dan digali atas terjadinya peristiwa pembacokan tersebut,” ucapnya.
Lebih lanjut Harryo mengatakan, dugaan peristiwa tersebut dilatartbelakangi karna sakit hati. “Saat itu pelaku menegur korban bahwa waktu sudah memasuki magrib untuk istirahat, namun mimik wajah korban membuat pelaku sakit hati,” ujarnya.
Tak terima dengan ekspresi muka korban, pelaku pulang mengambil golok dan langsung membacok ke wajah korban,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang Ketua KPPS TPS 27 RT 23/08 Kelurahan 30 Ilir Kecamatan IB II, Palembang telah menjadi korban pembacokan yang dilakukan oleh petugas linmas di TPS, yakni RV (34) saat hari pencoblosan, Rabu (14/2) malam.
Informasi yang dihimpun, peristiwa pembacokan itu berawal saat pelaku tidak terima, ketika permintaan agar istrinya yang sedang hamil didahulukan saat nyoblos, tetapi tidak disetujui korban dan didahulukan.
Lantaran, tidak terima terjadilah cek-cok mulut antaran korban dan pelaku, hingga berujung pembacokan tersebut. Meski sempat dilerai warga setempat, korban yang tidak bisa mengelak lagi, akhirnya terkena bacokan dan mengalami luka bacok di kepala sebelah kiri dan harus dilarikan ke RS Ak Gani, Palembang.
Sedangkan, RV yang diketahui di Jalan Talang Kerangga Lorong Lebak Malang Kelurahan 30 Ilir, Palembang, usai melakukan pembacokan tersebut langsung kabur meninggalkan TKP (Tempat Kejadian Perkara).
