KRSUMSEL.COM, Muratara – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) diduga tidak transparan terhadap pembayaran media.
Seperti yang disampaikan Ali Wardana salah seorang wartawan dari Media yang bertugas di Muratara, dirinya mengatakan jika pihak KPU tidak transparan terhadap anggaran publikasi. Hal itu diungkapkan dengan bukti adanya media yang bisa dibayar dan ada media yang tidak bisa dibayar.
“Saya merasa tidak adil atas kebijakan yang diambil pihak KPU Muratara terhadap media, karena ada beberapa media yang dibayar dan ada yang tidak bisa dibayar dengan alibi tidak ada anggaran,” ucap Ali, Senin (22/1).
Kemudian Ali juga menyampaikan, jika pada awal tahun lalu, Ketua KPU Muratara Agus Marianto mengatakan, jika KPU Muratara tidak memiliki anggaran media, lalu kenapa ada sebagian Media bisa dibayar.
“Waktu itu kami diundang pihak KPU Muratara dalam acara Coffee Morning, saat itu Agus Marianto masih menjabat sebagai Ketua (KPUD) Muratara, ia pernah mengatakan jika (KPU) tidak memiliki anggaran untuk Media, maka dari itu kami tidak terlalu menghiraukan untuk anggaran media, tapi mengapa saat ini ada media yang bisa dicairkan dan ada yang tidak bisa dibayarkan, jelas ini ada udang dibalik batu,” kata Ali.
Sementara itu disampaikan Busairi salah satu staf KPU Muratara yang menangani terkait pembayaran media, dirinya mengatakan jika memang betul di KPU tidak ada anggaran Media, namun beberapa media yang bisa dibayarkan itu hasil memangkas dari anggaran kegiatan.
“Kalau khusus anggaran Media di KPU Muratara itu tidak ada, akan tetapi dari beberapa media yang sudah kami bayarkan kemarin itu, kami ambil uang dari kegiatan itupun tidak besar cuma Rp.500.000/media, hanya beberapa media bisa kami bayar tidak bisa seluruhnya kita cover,” cetus Busairi.
Kemudian lanjutnya, untuk teknis pembayaran media kemarin, tidak langsung masuk langsung dibayar, tapi melalui beberapa tahap pengajuan baru bisa cair
“Kami ajukan dulu tagiahannya ke atasan, kemudian setelah mendapat rekomendasi dari atasan baru bisa kami realisasi kepada media yang bersangkutan,” tutup Busairi