Baca juga: PT Pelni Ambon Kelola 3 Kapal Perintis pada 2024
“Karena itu, kuncinya terletak pada proporsionalitas serangan pada momentum serangan yang tepat,”ucap dosen Ilmu Politik dan Internasional Universitas Paramadina itu. Selanjutnya, Ahmad mengamati Prabowo sempat terpancing emosinya oleh Anies, salah satunya saat menyampaikan ketidakpantasan Anies berbicara soal etika kepemimpinan dan sejumlah kritik pertahanan.
Meski demikian, Prabowo masih relatif mampu menahan emosinya. Hanya saja, Prabowo akhirnya kurang mengelaborasi substansi dan filosofi kebijakan pertahanan-keamanan dan strategi hubungan internasional secara memadai, karena harus menahan emosi dan serangan-serangan yang tajam.
“Namun Prabowo kembali mampu menampilkan strategi bertahannya secara impresif saat dirinya menjelaskan tentang alasan turunnya indeks kinerja militer dan pertahanan dan kebijakan pertahanan sebagai produk legislasi kolektif atas persetujuan partai-partai pendukung rival-rival politiknya,”ujar Ahmad.
Terkait penampilan individu ketiga Capres, dia menilai Ganjar cenderung tampil secara cerdas, Anies bersikap ofensif dan bernas, dan Prabowo lebih defensif dan kurang elaboratif.(net)