Dianggap Mati Suri, Perusahan Umum Daerah Bende Seguguk Mulai Berani Bertransformasi

KRSUMSEL.COM, OKI – Setelah menuai pertanyaan publik terkait bagaimana nasib Perusahaan Daerah Bende Seguguk Ogan Komering Ilir (OKI), pihak perusahaan yang dikelola Pemkab OKI tersebut akhirnya angkat bicara.

Direktur Perumda Bende Seguguk Rohmat Kurniawan mengatakan, saat ini pihaknya tengah bertransformasi untuk menjadi perusahaan yang lebih baik. Ia mengutarakan, memulihkan perusahaan tersebut bukanlah hal yang mudah.

Perusahaan yang beberapa tahun kemarin dianggap mati suri, kini mulai menata kembali dengan mulai merekrut karyawan baru yang lebih berkualitas.

Rohmat juga mengatakan, baru-baru ini perusahaan daerah yang berubah menjadi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) tersebut, tengah menyeleksi 266 pelamar kerja yang telah mengajukan diri ke Perumda Bende Seguguk.

“Dari tanggal 28 Desember hingga 1 Januari kami open requitment dan hasilnya 266 pelamar yang mengajukan,” kata Rohmat saat diwawancarai kantor Berita KRSumsel, Rabu (3/1).

Rohmat menerangkan, berbagai strategi telah dirancang untuk memajukan Perumda Bende Seguguk, termasuk 10 orang dari pelamar sebagai penguatan kelembagaan perusahaan daerah.

Rohmat menerangkan, setelah itu pihaknya akan melakukan pengembangan unit-unit usaha yang ada di Perumda Bende Seguguk.

“Banyak usaha yang kami rencanakan sedang dilakukan perintisan, terus melakukan perbaikan serta berkomitmen Perumda ini harus lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.

Rohmat juga mengatakan, pihaknya akan menginfentalisir aset-aset perusahaan. “Kalau kami kan baru berumur 2 bulan, jadi harus mengurus Rancangan Kerja dan Anggaran dan lain-lain,” ucapnya.

Rohmat juga menyebutkan, pihaknya sudah mempersiapkan perencanaan bisnis di bidang konstruksi, perdagangan dan pertanian. Namun, dalam waktu dekat ini pihaknya merencanakan bisnis kontruksi dengan membidik perusahaan-perusahaan swasta yang ada di OKI.

“Kami lebih fokus pada program kontruksi perusahaan swasta, seperti perkebunan dan lainnya. Sementara untuk masyarakat sendiri, kami akan memperluas lahan sawit dan nantinya ada program alih komoditi yang merubah bisnis tanam karet menjadi sawit,” pungkasnya.