Dosen Universitas Jambi Terima Gelar Doktor di Prancis

oleh

Penelitian ini menyoroti perlunya pendekatan yang seimbang dan komprehensif dalam persiapan dan pelaksanaan event olahraga untuk menjamin peningkatan dampak positif bagi para stakeholders yang berkepentingan dengan proyek tersebut.

Dari perspektif yang berbeda, karya doktoral ini mencakup dua studi yang berbeda yang menjelaskan tentang event olahraga Tour de Singkarak. Studi pertama bertujuan mendapatkan pemahaman tentang motivasi di balik pembuatan Tour de Singkarak melalui lensa Actor-Network Theory (ANT) atau teori jaringan aktor dan analisis sosio-teknis.

Kemudian studi juga didasarkan pada pendekatan kualitatif, menggunakan wawancara dengan berbagai pemangku kepentingan misalnya pemerintah daerah, penyelenggara dan lainnya. Kemudian, studi nomor dua difokuskan pada pengukuran dan pemeriksaan persepsi penduduk lokal Sumatra Barat mengenai Tour de Singkarak dan dengan cara apa event bersepeda ini berdampak pada ekosistem sekitar mereka.

Penelitian ini untuk menguji proses inovasi yang diciptakan dan dampak dari Tour de Singkarak. Dalam konteks ini, Endarman Saputra menyoroti fakta bahwa Danau Singkarak merupakan destinasi yang menarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara. Beliau juga menyebutkan bahwa Danau Singkarak mendukung berbagai kegiatan pariwisata.

Selain itu, bagian nomor satu juga memberikan gambaran umum tentang elemen-elemen yang terkait dengan proyek penelitian. Endarman Saputra juga membahas topik-topik berikut ini secara berurutan yakni penyelenggaraan acara olahraga besar untuk meningkatkan citra dan popularitas suatu tempat, hubungan antara event olahraga dan pariwisata olahraga, event olahraga di Indonesia, Tour de Singkarak.

Baca juga: Mahfud MD Batal Kampanye di Mataram karena Kelelahan

Penelitian yang bertujuan untuk Tour de Singkarak, pembenaran untuk penelitian ini, metodologi, dan pernyataan masalah. Dalam konteks ini, Endarman Saputra menyajikan stakeholders theory dan Actor-Network Theory secara berurutan. Secara khusus dia menekankan fakta bahwa teori jaringan aktor merupakan teori yang relevan karena teori ini mengkaji tentang jaringan aktor.

Asal mula ide Tour de Singkarak dan para stakeholders dengan menggunakan pendekatan grafik sosio-teknis teori jaringan dijelaskan pada bagian pertama. Pada bagian kedua Endarman membahas empat momen penerjemahan dengan menggunakan pendekatan Obligatory Passage Point (OPP) Callon (1986), yaitu empat momen roblematization, interessement, enrolment and mobilization.

Endarman Saputra juga menekankan, kedua bagian ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam menjelaskan proses inovasi dalam event olahraga yang melibatkan banyak pemangku kepentingan. Dia menyoroti fakta bahwa proses inovasi Tour de Singkarak merupakan sebuah kerja kolektif di antara beberapa aktor kunci.(net)