BBKSDA Catat Penambahan Anak Gajah Sumatera Liar di Giam Siak Kecil

oleh

Krsumsel.com – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau memantau adanya penambahan jumlah populasi gajah sumatera liar sebanyak delapan ekor anak di kantung gajah Giam Siak Kecil. “Kami sampaikan ada 8 anak gajah di Giam Siak Kecil yang terpantau,”kata Kepala Bagian Teknis KSDA Ujang Holisudin, Jum’at (25/12).

Dia mengatakan, hasil temuan BBKSDA atas keberadaan anak gajah sumatera liar itu terpantau pada tahun 2023 ini. Sebelumnya keberadaan mereka sama sekali tidak terpantau.

Secara rinci lanjutnya, BBKSDA Riau belum menerangkan atau merilis informasi ini, termasuk usia dan jenis kelaminnya. Namun begitu temuan ini menjadi angin segar bagi konservasi Indonesia bahwa populasi spesies yang dilindungi itu kini mulai bertambah.

Selain tambahan populasi, di saat yang bersamaan, BBKSDA Riau juga mencatat adanya anomali wilayah jelajah gajah sumatera di kantung Taman Nasional Teso Nilo (TNTN). Dua ekor gajah jantan dewasa keluar jauh dari wilayah jelajahnya menuju Sumatera Barat (Sumbar).

Baca juga: Ungkap Motif KDRT Berujung dengan Kematian di Baubau Sulteng

“Dua ekor gajah jantan dari Teso tenggara bergerak ke Sumbar. Pada bulan Oktober gajah itu kembali ke Teso Tenggara,”sebut Ujang. Sementara itu tambahnya, sejumlah wilayah di Provinsi Riau masih menjadi kawasan singgungan terjadinya interaksi negatif atau konflik satwa liar dilindungi dengan manusia. Kawasan itu umumnya merupakan daerah perlintasan.

“Dalam setiap konflik satwa liar, prinsip dasarnya manusia dan satwa sama-sama penting,”ujar Ujang. Terdapat dua spesies utama konservasi di Provinsi Riau, keduanya masing-masing gajah sumatera dan harimau sumatera.

Ancaman utama keberlangsungan satwa liar ini manusia dengan perubahan fungsi hutan menjadi kawasan lain, misalnya perkebunan dan peruntukkan pembangunan infrastruktur. Selain itu juga menjadi ancaman adanya perburuan, baik perburuan langsung yang menargetkan gajah dan harimau, maupun perburuan hama perkebunan seperti babi hutan.(net)