KRSUMSEL.COM, Muba – Lokasi penyulingan minyak ilegal (Illegal Refinery) di wilayah Desa Keban 1 Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dibongkar oleh tim gabungan yang terdiri dari Polisi, TNI dan Pemerintah Desa.
Pembongkaran lokasi illegal refinery dilakukan puluhan personil tim gabungan pada Senin hingga Rabu (11-13/12) kemarin.
Plh Kasat Reskrim Polres Muba Iptu Dedy Kurniawan mengatakan, pihaknya bersama tim gabungan telah melakukan kegiatan penutupan atau pembongkaran lokasi penyulingan minyak ilegal (Illegal Refinery) di wilayah Desa Keban I sejak Senin hingga Rabu kemarin.
Menurutnya, hal itu dilakukan guna menindaklanjuti kebijakan Kapolda Sumsel Irjen A. Rachmad Wibowo agar kegiatan illegal refinery di Kabupaten Muba dihentikan.
“Hasil pembongkaran itu, sudah ada 43 lokasi illegal refinery yang berhasil kita tutup,” kata Dedy.
Dedy menambahkan, sejak dilakukan penutupan atau pembongkaran pada 12 Juli yang lalu. Hingga kemarin, total sudah ada 201 lokasi illegal refinery yang berhasil ditutup.
“Ya, sejak periode pertama yakni pada tanggal 12 Juli-12 Oktober saja, ada 100 tempat illegal refinery yang ditutup secara mandiri di wilayah Kecamatan Bayung Lencir, Babat Toman, Keluang, Sekayu dan Batang Hari Leko dan Sanga Desa,” papar Dedy.
Lanjut Dedy, di periode kedua di bulan Desember, tepatnya di wilayah Kecamatan Bayung Lencir, sudah ada 58 tempat penyulingan minyak ilegal ditutup yakni di lokasi simpang Berdikari.
Ia menjaskan, di periode ketiga sekarang, selama tiga hari telah dilakukan penutupan lokasi penyulingan illegal di Desa Keban 1.
“Alhamdulilah, warga masyarakat mau bekerjasama dengan melakukan penutupan dan pembongkaran secara mandiri sebanyak 43 lokasi penyulingan minyak ilegal,” jelas Dedy.
Dedy berharap, kegiatan penutupan dan pembongkaran secara mandiri itu terus dilakukan para pelaku usaha, sebelum dilakukan upaya penegakan hukum.
“Kami akan terus melakukan penutupan atau pembongkaran kegiatan penyulingan minyak ilegal. Sesuai apa yang menjadi perintah pimpinan. Namun sekarang, kami masih melakukan tindakan persuasif, agar menutup secara mandiri,” pungkasnya.