KRSUMSEL.COM – Hari itu, langit di kota Bandung terasa lebih indah dari biasanya. Mentari perlahan tenggelam di balik bukit Parahyangan, meninggalkan warna jingga yang mempesona di langit.
Angin sepoi-sepoi berhembus, menggerakkan dedaunan dan memberi sentuhan lembut di wajah siapa pun yang berada di taman kecil yang dikelilingi oleh pepohonan rindang.
Taman itu adalah Taman Bunga Cinta, tempat yang tak lazim untuk sebuah cerita romansa. Namanya sendiri tidak hanya sekadar sebuah nama, tapi sebuah ramalan untuk seorang perempuan bernama Sarah.
Ia adalah seorang gadis muda yang bekerja sebagai guru bahasa Inggris di sebuah sekolah kecil di pinggiran Bandung. Kehidupannya selama ini adalah rutinitas yang monoton, hingga suatu hari, segala sesuatu berubah.
Saat itu, Sarah sedang duduk sendirian di taman. Rasa penat menghantui dirinya setelah sehari penuh mengajar. Sambil menikmati aroma bunga-bunga yang mekar di sekitarnya, ia merenung tentang hidupnya yang datar.
Sarah bermimpi memiliki petualangan yang menarik dan cinta yang sejati, seperti yang sering ia temui dalam novel romansa yang ia baca di malam hari.
Tiba-tiba, sebuah suara indah menyapa telinganya, “Permisi, apakah boleh saya duduk di sini?”
Sarah menoleh ke arah suara tersebut dan melihat seorang pria tampan berdiri di depannya. Pria itu memiliki senyum yang memikat, dan matanya berkilat-kilat seperti bintang di malam hari. Ia mengenakan baju kemeja putih dengan lengan yang digulung hingga siku dan celana jeans biru yang pas di tubuhnya.
“Tentu saja,” jawab Sarah dengan sedikit terkejut, lalu memberi izin dengan anggukan kecil.
Pria itu duduk di samping Sarah, dan mereka berdua duduk dalam diam sejenak, menikmati keindahan senja yang semakin memerah. Namun, ketika pria itu mulai berbicara, kehidupan Sarah berubah dalam sekejap.
“Bunga-bunga di taman ini sungguh indah, bukan?” katanya sambil menunjuk bunga mawar merah di dekat mereka.
Sarah mengangguk, “Ya, memang sangat indah.”
Baca juga : 25 Contoh Caption Kangen Seseorang: Kata-kata Menyentuh
“Sepertinya taman ini cocok untuk sesuatu yang istimewa,” ujar pria itu, tetapi dia tersenyum misterius seolah memiliki rahasia sendiri.
“Apa yang kamu maksud?” tanya Sarah, penasaran.
Pria itu menjawab, “Bagaimana jika saya memberi tahu kamu bahwa taman ini adalah tempat yang memiliki keajaiban? Tempat di mana setiap harapan dan impian bisa menjadi kenyataan.”
Sarah tertawa, mengira pria itu hanya bercanda. Namun, wajahnya seketika berubah ketika pria itu menunjuk ke sebuah pohon besar di tengah taman.
“Lihatlah pohon ini, Sarah,” katanya serius. “Pohon ini adalah pohon cinta. Setiap orang yang memeluknya dengan tulus dan memancarkan rasa cinta sejati akan mendapatkan apa yang diinginkannya.”
Sarah menatap pohon itu dengan heran. Dia merasa seperti berada dalam sebuah cerita dongeng. Namun, ada sesuatu yang membuatnya percaya pada kata-kata pria itu.
“Dulu, saya adalah seorang penulis, Sarah,” lanjut pria itu. “Saya pernah menulis sajak-sajak cinta yang penuh dengan perasaan. Tapi sayangnya, saya kehilangan inspirasi dan rasa cinta itu sendiri. Saya datang ke taman ini dengan harapan untuk mendapatkan kembali semua yang hilang dalam hidup saya.”
Sarah mulai merasa tertarik pada pria ini. Dia ingin tahu lebih banyak tentang cerita hidupnya.
“Dengan izinmu, saya akan mencoba,” kata pria itu sambil berdiri. Dia melangkah mendekati pohon cinta dan memeluknya erat-erat. Sarah melihat dengan penuh harapan, dan tiba-tiba, suasana di sekitar mereka berubah.
Pohon cinta mulai bersinar dengan cahaya lembut, dan angin berhembus lebih keras. Di sekeliling mereka, bunga-bunga mulai bermekaran dengan cepat, mengeluarkan aroma yang menggugah hati. Sarah merasakan getaran aneh di sekitarnya, seperti sebuah kekuatan magis yang tak terlukiskan.
Ketika pria itu melepaskan pelukannya dari pohon cinta, matanya bersinar seperti tidak pernah sebelumnya. “Aku merasa hidup kembali, Sarah,” katanya, senyumnya begitu tulus. “Dan aku memiliki perasaan yang sangat kuat pada dirimu sekarang.”
Sarah merasa hatinya berdebar kencang. Dia tidak pernah mengalami sesuatu yang seperti ini sebelumnya. Pria itu melangkah mendekati Sarah, dan mereka saling menatap dalam diam sejenak.
Baca juga : Media Diminta Tangkal Hoaks
Malam itu, Sarah dan pria yang mengaku sebagai penulis sajak cinta itu, bernama Rafael, duduk di sebuah kafe kecil yang terletak di salah satu sudut Bandung. Mereka berbicara panjang lebar tentang hidup, cinta, dan impian.
Rafael menceritakan bagaimana setelah memeluk pohon cinta, inspirasinya datang kembali dalam jumlah yang melimpah. Dia mulai menulis sajak-sajak cinta yang begitu indah dan mendalam, dan karyanya menjadi terkenal di seluruh Indonesia. Namun, yang paling penting, dia merasa cinta yang sejati pada Sarah, gadis yang tak sengaja ia temui di taman itu.
Sarah sendiri juga menceritakan tentang kehidupannya yang sederhana dan impian-impiannya yang terpendam. Dia bercerita tentang bagaimana ia selalu merindukan petualangan dan cinta sejati seperti yang ia baca dalam novel-novel romansa. Kedua hati mereka semakin terbuka satu sama lain, dan malam itu, mereka merasa seperti saling mengenal sejak selamanya.