Media Diminta Tangkal Hoaks

oleh
Kominfo Ogan Ilir

KRSUMSEL.COM, Ogan Ilir – Memasuki masa kampanye selama 75 hari mulai 28 November lalu hingga 10 Februari tahun depan, proses menuju pelaksanaan Pemilu di Ogan Ilir dipersiapkan agar jangan terjadi konflik yang berdampak pada kondusifitas wilayah.

Media massa sebagai pilar keempat demokrasi diminta turut berkontribusi terhadap kondusifitas selama tahapan Pemilu.

Hal ini disampaikan Kepala Diskominfo, Statistik dan Persandian Ogan Ilir, Ferdian Riza Yudha menurutnya, media harus menjadi garda terdepan menangkal hoaks.

“Saat banyak informasi berseliweran dan belum tentu kebenarannya, maka peran media harus menangkal itu,” kata Ferdian pada kegiatan konsolidasi pengawasan tahapan kampanye yang diselenggarakan Bawaslu OI, bertempat di Hotel Beston Palembang, Jumat (8/12).

Baca juga : 25 Contoh Caption Kangen Seseorang: Kata-kata Menyentuh

Berkaca pada Pemilu sebelumnya, informasi yang belum tentu kebenarannya apalagi hoaks, sangat banyak muncul dan sulit ditangkal.

Menurut Ferdian, media massa menjadi saluran yang paling dipercaya sebagai asupan informasi, dibanding media sosial.

“Begitu ada informasi yang tidak benar, berita bohong, media punya tanggung jawab meluruskannya. Kesalahan informasi itu seketika dapat ditepis dengan berita yang valid, berimbang,” ucap Kadis Kominfo OI.

Masih menurut Ferdian, berdasarkan data Litbang Kompas, daerah Sumatera Selatan termasuk Ogan Ilir tidak termasuk rawan konflik.

Namun percikan api konflik bisa saja dipicu oleh berita hoaks yang disebarkan secara terus-menerus tanpa ada penawar dari media massa.

“Di sinilah peran media massa menangkal hoaks pada Pemilu serentak tahun 2024 ya itu. Karena peran media selain menginformasikan, mencerdaskan, juga mempengaruhi,” jelasnya di hadapan Puluhan wartawan.(rul)