Partai Anti-Islam Raih Kursi Terbanyak di Pemilu Belanda

oleh

Krsumsel.com – Pemilihan Umum (Pemilu) Belanda menghasilkan kemenangan yang mengejutkan bagi Partai untuk Kebebasan yang dipimpin politisi sayap kanan Geert Wilders.

Partai tersebut memenangi 34 dari 150 kursi parlemen berdasarkan perhitungan suara yang telah mencapai 98 persen pada Pemilu Belanda, Kamis (23/11).

Wilders, seorang politikus sayap kanan anti-Islam telah meningkatkan dukungan untuk partainya secara signifikan sejak 2021. Partainya yakni PVV yang merupakan akronim dari Partai untuk Kebebasan memenangi seperempat suara dalam pemilu.

Partai koalisi GroenLinks/PvdA yang dipimpin oleh mantan komisioner Eropa Frans Timmermans memenangi 25 kursi dalam Pemilu tersebut.

Baca juga: Sembako dari Perusahaan untuk Cegah Stunting Orang Rimba

Perolehan suara dari Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi pimpinan Perdana Menteri Mark Rutt yang dikenal sebagai VDD menurun drastis ketika partai tersebut merebut 24 kursi.

Wilders adalah politisi populis yang terkenal karena pandangannya yang anti-Islam dan anti-Muslim selama lebih dari 20 tahun. Ia dikenal karena komentar-komentarnya yang menghina Nabi Muhammad dan Al Quran.

Pada 2019, Wilders mengadakan lomba kartun untuk mengejek Nabi Muhammad setelah acaranya yang pertama dibatalkan pada 2018 karena ancaman pembunuhan.

Pemimpin fasis ini sering menggunakan platform media sosial untuk menyerang Islam. Sebuah video yang dia bagikan di X pada 2021 mendapat kecaman keras dari para pejabat Turki.

Wilders juga pernah ditolak masuk ke Inggris pada 2009 setelah dia tiba di Bandara Heathrow di London untuk menghadiri pemutaran film Fitna. Film berdurasi 15 menit tersebut dianggap sebagai film anti-Muslim yang menodai Al Quran.

Baca juga: Bagnaia Ingin Tetap Tenang Demi Pertahankan Gelar Juara Dunia

Pada 2011, Wilders dibebaskan oleh pengadilan Belanda dari tuduhan ujaran kebencian karena komentarnya tentang Islam dan seruan pelarangan Al Quran. Namun, pada 2020 ia dihukum karena menghina orang Maroko.

Setelah Pemilu ini, Wilders mengurangi retorika anti-Islamnya yang ekstrem dan beralih untuk berfokus pada masalah-masalah yang lebih luas, seperti kekurangan perumahan dan krisis biaya hidup.

Selama kampanye pemilihannya, Wilders berjanji untuk mengambil tindakan keras terhadap Islam termasuk menutup sekolah-sekolah Islam dan masjid-masjid.

Namun, setelah hasil Pemilu pertama pada Kamis malam, dia mengatakan akan mematuhi hukum dan konstitusi Belanda yang menjamin kebebasan beragama dan berekspresi.

“Penurunan jumlah pengungsi dan imigran ke Belanda akan berdampak pada berkurangnya Islamisasi di negara tersebut,”kata partainya dalam propaganda Pemilu.