Sembako dari Perusahaan untuk Cegah Stunting Orang Rimba

oleh

Krsumsel.com – Salah satu perusahaan perkebunan sawit di Kabupaten Merangin Jambi menyalurkan dana CSRnya untuk memberikan bahan pokok (Sembako) kepada warga dan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) atau yang dikenal orang rimba guna mencegah stunting.

“Dalam upaya pencegahan stunting dan pengentasan kemiskinan di Kabupaten Merangin, sebuah perusahaan perkebunan PT Sari Aditya Loka menyalurkan bantuan Sembako kepada orang rimba atau warga Suku Anak Dalam (SAD) di Perumahan Mentawak Satu,”kata Penjabat Bupati Merangin Mukti di Merangin, Kamis (23/11).

Baca juga: PBB: Jalur Gaza jadi Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-Anak

Bantuan yang disalurkan melalui dana Carporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan sebagai wujud tanggung jawab sosial di lingkungan perusahaan dan sudah banyak pihak swasta yang membantu untuk warga SAD di Kabupaten Merangin terutama di Perumahan Mentawak Satu.

Menurutnya, ini pertanda semua kebutuhan pokok warga SAD tersebut terpenuhi dengan baik.

Sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit yang berada di tengah-tengah masyarakat perusahaan rutin menggelar program CSR di antaranya program rutin di posyandu, pembagian makanan tambahan, dan gerakan tanam cepat, panen cepat untuk warga Suku Anak Dalam di wilayah Merangin, yakni kelompok Sikar, kelompok Ngepas, kelompok Tampung dan kelompok pajang.

Kolaborasi cegah stunting bersama-sama pemerintah daerah ini dilakukan dalam kolaboratif pemerintah daerah dan swasta dalam penanganan stunting untuk mewujudkan generasi emas. Upaya ini dititik beratkan pada 12 Balita serta enam orang ibu hamil, dua unit posyandu yang terdiri dari 12 kader posyandu yang tersebar di Kecamatan Nalo Tantan dan Mentawak dari 2008 hingga 2023.

Baca juga: PBB: Jalur Gaza jadi Tempat Paling Berbahaya di Dunia Bagi Anak-Anak

Program ini selaras dengan program dari pemerintah daerah maupun pusat yang tertera dalam RPJMN 2020-2024 dalam menangani stunting. Program ini dijalankan dengan menggerakkan ‘health agent’ berkolaborasi dengan puskesmas Pemda (health collaboration) dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting pada masyarakat.

“Health agen berperan dalam mengedukasi ibu hamil, ibu menyusui, pola konsumsi makanan, pola asuh janin dan balita, serta edukasi Keluarga Berencana (KB) dengan cara mengunjungi tempat tinggal SAD dan dalam melaksanakan program ini PT SAL bekerja sama dengan dinas kesehatan, Puskemas, pemerintah desa, maupun daerah, dan kader posyandu,”kata Mukti.

Pelibatan para pihak ini menjadi katalisator dari kolaborasi program yang baik. Selain itu pada setiap prosesnya para pihak dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman terkait mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas.